Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai isu yang dihembuskan oleh para pendemo dari Front Pembela Islam merupakan urusan yang tak berhubungan kebijakannya. Dengan isu itu ia merasa difitnah.
"Itu mah fitnah yang kurang cerdas. Saya kira warga DKI nggak goblok-goblok amat lah difitnah kayak gitu. Masa Ahok larang potong hewan kurban? Orang demen makan sapi kok! Ketupat aja gue demen," tutur Ahok kepada media di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).
Bekas Bupati Belitung Timur itu mengaku telah berbicara dengan beberapa ustadz. "Kalau Ahok mau benci pemotongan hewan pun saya nggak begitu bodoh, kenapa mesti saya yang melarang?" ujarnya melanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menduga aksi penolakan itu dipicu oleh oknum yang biasa berjualan menggunakan jalur hijau lantaran tersinggung oleh pernyataannya.
"Karena ada SK Gubernur yang melanggar. Itu yang tandatangan Jokowi, bukan saya," ucap Ahok.
Lagipula, kebijakan pemotongan hewan kurban yang ada dalam Instruksi Gubernur Nomer 67 Tahun 2014 itu ia ambil lantaran adanya permintaan dari beberapa kepala sekolah yang khawatir siswa sekolah dasar melihat proses pemotongan hewan kurban.
"Itu verbalnya dari Dinas Peternakan. Soal SD itu memang dari permintaan kepala sekolahnya waktu rapat. Bukan saya yang larang motong kurban, mereka minta kalau bisa potong kurban jangan di SD biar anak-anak nggak ngelihat sama biar nggak kotor," tutur dia.
Oleh sebab itu, Ahok menyayangkan munculnya fitnah yang mengatakan dia melarang pemotongan hewan kurban di sekolah-sekolah.
"Tapi fitnahnya beda kan. Ahok melarang potong hewan kurban. Beda loh sama dibilang ada SD tertentu yang keberatan kalau potong hewan di SD," kata dia.