Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kecewa terhadap hasil voting RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang memutuskan pemilihan kepala daerah akan dilakukan melalui mekanisme DPRD. Dalam akun YouTube Suara Demokrat, SBY berkeluh kesah menyikapi putusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tersebut.
"Saya kecewa karena semua fraksi tidak menerima opsi pilkada langsung dengan 10 perubahan yang diusulkan Partai Demokrat. Dengan pilkada melalui DPRD, demokrasi kita mundur," ujar SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Jumat (26/9).
Dalam video tersebut, SBY mengungkapkan pilkada langsung yang dilakukan 10 tahun telah berjalan cukup baik. Meski begitu, diperlukan sejumlah perubahan untuk memperbaiki kualitas demokrasi. Ini mengingat terjadi banyak ekses di masyarakat pada saat pemilihan kepala daerah. Untuk itu, Partai Demokrat mengusulkan pilkada langsung dengan 10 perubahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nyatanya tidak diwadahi padahal bisa digabungkan dengan opsi pilkada langsung yang diusulkan (fraksi) PDIP. Jadi, Demokrat berat memilih 2 opsi yang ada," katanya.
Kedepan, SBY bilang, DPR harus bisa mendengar aspirasi rakyat sebelum membuat atau merevisi undang-undang. Hal ini diperlukan agar suara masyarakat terwakili dalam menentukan kebijakan maupun aturan hukum yang dibuat Pemerintah serta DPR.
"Yang berdaulat itu rakyat. Oleh karena itu, ketika membuat UU harus merujuk kehendak dan aspirasi rakyat," tuturnya.
Untuk diketahui, video berjudul "Tanggapan SBY Atas Hasil Voting DPR RI Tentang RUU Pilkada" itu telah ditonton lebih dari 21 ribu kali pada Sabtu siang (27/9).