Jokowi: PDIP Tak Bagi Jatah Kursi Buat yang Gabung

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2014 18:50 WIB
"Kalau kemarin bagi-bagi kursi, ya sudah menang. Kamu (wartawan) nggak nangkap saja dari kemarin."
Presiden terpilih Jokowi menyatakan mundur dari jabatan Gubernur DKI. Pidato pengunduran dirinya itu disampaikan dalam sidang paripurna DPRD DKI, Kamis (2/10/2014). Hasan Alhabsy/Detikfoto
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menepis pernyataan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap membagi jatah kursi.

Menurut dia, jika partai berlambang banteng itu memang mau membagi-bagi kursi ke partai politik lain, maka seharusnya sudah bisa mengalahkan kekuasaan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen, baik terkait UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun terkait paket pimpinan DPR.

"Kalau kemarin bagi-bagi kursi, ya sudah menang. Kamu (wartawan) nggak nangkap saja dari kemarin," tutur Jokowi di bus milik Pemerintah Provinsi DKI dalam perjalanannya menuju Masjid Sunda Kelapa, Jumat (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kecewa atas kegagalan partai koalisinya, Jokowi lagi-lagi membantah. "Ndak (kecewa). Saya apa kelihatan kecewa? Kan enggak. Kita ini santai-santai saja," tutur Jokowi .

Bekas Wali Kota Solo itu mengaku telah memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan dilakukan oleh KMP. "Kita ini sudah punya hitung-hitungan," kata politikus PDIP ini.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan rela mengurangi jatah menterinya di kabinet Jokowi-JK untuk partai anggota baru yang mau merapat ke kubunya.

Senada dengan Jokowi, politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi, mengaku tidak ada tawaran menteri untuk Demokrat. Hal itu diutarakannya kepada CNN Indonesia di Gedung DPR, Kamis (3/10).

Politikus yang akrab dipanggil Dede Yusuf ini menyatakan Demokrat tidak berada di koalisi manapun. Baik itu Koalisi Merah Putih (KMP) ataupun poros PDIP.
"Kita berbicara ad-hoc, artinya adalah setiap satu kebijakan-kebijakan kita juga mempunyai posisi menentukan sikap,” katanya.

Saat disinggung seberapa intens komunikasi antara Demokrat dan PDIP, Dede mengaku sudah intens. Namun ketika ditanya bagaimana komunikasi antara ketua umum kedua partai tersebut, Dede menolak membahasnya lebih jauh. “Itu mesti ditanyakan ke kawan-kawan dari PDIP,” ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER