Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan catatan rekam jejak calon menteri yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo bersifat tertutup dan sangat rahasia. Deputi Pencegahan KPK yang merangkap sebagai Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, Jokowi seorang diri tanpa pendampingan ketika berdiskusi dengan empat pimpinan KPK.
"Daftar calon ini steril dan penanganannya terbatas, langsung ke pimpinan. Jokowi pun tidak didampingi tim transisi, tentu ada diskusi di sana," kata Johan Budi di Kantor KPK, Jakarta, Rabu sore (22/10).
Jokowi mendatangi Kantor KPK pada Ahad (19/10) dan menemui empat pimpinan KPK yaitu Ketua KPK Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Johan, langkah Presiden patut diapresiasi karena berkenan mempertimbangkan lembaga antikorupsi seperti KPK maupun lembaga intelijen keuangan seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam menyeleksi menteri. "Dari segi pencegahan,
track record ini penting. Ini tradisi yang baik ketika seorang presiden menghimpun rekam jejak," ujarnya.
Meski demikian, KPK tidak dapat memastikan bahwa nama yang tidak diberi tanda merah dan kuning berarti 100 persen bersih dari korupsi. Johan menjelaskan, sejumlah nama yang dalam catatan KPK saat ini bebas dari korupsi tidak memiliki jabatan publik. "Jadi mereka yang sebelumnya tidak memiliki jabatan bisa tergiur, itu bisa saja tergoda," jelas Johan.
Presiden Joko Widodo di Istana Negara memastikan mengganti delapan nama yang mendapat catatan dari KPK. “Kami menyampaikan itu (nama-nama calon menteri) kepada PPATK dan KPK. Ada delapan nama yang tidak diperbolehkan,” kata Jokowi dalam konferensi pers di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10).
Hari ini pakar hukum tata negara Universitas Andalas Saldi Isra, Wakil Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro, Siti Nurbaya Bakar, pengamat politik Universitas Indonesia Adrinof Chaniago, dan Rektor Universitas Gadjah Mada Pratikno telah dipanggil ke Istana.