PENGAMANAN PRESIDEN

Polisi Sudah Serahkan Pilihan Ajudan Jokowi

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 12:15 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo belum menentukan satu ajudan lagi yang berasal dari kepolisian. Padahal empat nama sudah disetorkan ke istana.
Sejumlah Pasukan Huru-hara bersenjata lengkap bersiap mengawal, arak-arakan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (20/10). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Joko Widodo sudah menentukan ajudan-ajudannya yang berasal dari kalangan TNI. Namun dia belum menentukan satu ajudan lagi yang berasal dari kepolisian, padahal Polri sudah mengajukan empat nama pada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Sudah kami ajukan namanya, AKBP Bakharudin, Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Besar Teddy Minahasa Putra, dan Komisaris Besar Agus Wijayanto," ujar Kapolri Jenderal Sutarman di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/10).

Sutarman mengatakan keempat anggota tersebut merupakan putra-putra terbaik yang dipilih oleh Polri yang nantinya akan dipilih satu oleh Jokowi. "Mereka dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan karena mereka akan menjadi tameng hidupnya presiden dan harus mampu memberikan masukan saat diajak diskusi," ujar Sutarman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua dari empat nama calon ajudan Jokowi bukanlah nama asing di tempat Jokowi bertugas, baik saat di Solo maupun di Jakarta. Komisaris Besar Teddy Minahasa merupakan lulusan akademi kepolisian angkatan 1993 dan sekarang menjabat sebagai Kepala Bagian Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya.

Sementara Listyo Sigit adalah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara yang sebelumnya pernah menjadi Kapolres Solo periode 2011-2012. Itu artinya Listyo menjabat Kapolres saat Jokowi masih menjadi Walikota Solo.

Sebelumnya, Jokowi sudah memilih tiga ajudan yang berasal dari TNI AD, AU, dan AL. Ketiganya adalah Letnan Kolonel Widi Prasetejiono, Kolonel Toni Haryono, dan Kolonel Laut Hersan.

Sutarman mengatakan pemilihan ajudan merupakan hak preogratif presiden. "Kami sudah serahkan anak-anak terbaik, tinggal presiden yang memilih," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER