Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Nasdem memastikan memperoleh jatah dua menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem Bidang Hukum Advokasi dan HAM, Taufik Basari, mengatakan dua posisi menteri itu masih dibahas oleh Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Yang pasti dua nama dari Nasdem, tetapi masih mungkin bertambah. Itu belum pasti," kata Taufik kepada CNN Indonesia, Rabu malam (22/10).
Taufik enggan menjelaskan dua nama yang pasti masuk dalam jajaran kabinet Jokowi. Namun berdasarkan daftar nama calon menteri yang diperoleh CNN Indonesia, dua nama kader Nasdem yang digadang menjadi menteri yaitu Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Ferry Mursyidan Baldan dan Ketua DPP Nasdem Siti Nurbaya. Siti siang ini telah dipanggil Jokowi ke Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik sendiri saat ini sedang berada di Kantor Partai Nasdem di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, bersama Ferry Mursyidan Baldan, Siti Nurbaya, dan sejumlah petinggi Nasdem lainnya. "Sebagian dari kami ada yang ke Tanjung Priok, tapi ada
stand by di kantor DPP menanti dinamika apa yang terjadi selanjutnya," kata mantan tim pengacara Bibit Chandra ini.
Terkait kabar pengumuman kabinet Jokowi malam ini di Kantor Pelabuhan Indonesia II di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Taufik menyatakan Nasdem mendengar ada tiga skenario terkait nama menteri. Tiga skenario tersebut yaitu kabinet memang akan diumumkan malam ini di Tanjung Priok, batal diumumkan, dan diumumkan tetapi dicicil. "Terhadap tiga kemungkinan ini, kami siap saja. Karena dinamika terus berkembang dan yang tahu hanya Pak Jokowi dan Jusuf Kalla," ujar Taufik.
Partai Nasdem, lanjut Taufik, mengambil posisi pasif alias menunggu perkembangan dari Jokowi. Nasdem hanya bertindak dan bersikap proaktif terkait usulan program kerja pemerintahan lima tahun mendatang. "Kami tidak agresif soal kabinet. Sejak awal kami ingin konsisten soal dukungan tanpa syarat," kata dia.
Sementara di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan mendapat bisikan dari Jokowi tentang kriteria menteri yang diinginkan sang presiden. "Pak Jokowi tadi bisik-bisik ke saya, sangat tegas kok. Pak Jokowi katakan mau cari orang yang kerja. Semua (calon) rata-rata adalah pemimpin swasta atau BUMN yang terbukti berhasil, CEO-CEO. Beliau juga tidak mau orang yang banyak teori," kata Ahok.
Secara terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ada sejumlah pertimbangan dan kriteria calon menteri yang dia buat bersama Jokowi. "Bagaimana seimbangkan teknokrat profesional parpol dan nonparpol. Bagaimana harmonisasikan wilayah. Karena ini kabinet nusantara. Komposisi agama seimbang, juga laki-laki dan perempuan," ujar Kalla.