Jakarta, CNN Indonesia -- Fungsionaris PPP kubu Romahurmuziy, Suharso Monoarfa, menuding Suryadharma Ali menggunakan Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair untuk memberikan stempel pembenaran terhadap langkah-langkah inkonstitusional yang ia lakukan.
“Mbah Mun itu kan sudah sepuh dan orang yang dihormati. Kenapa malah dijadikan stempel pembenaran terhadap langkah-langkah mereka (kubu Suryadharma) yang inkonstitusional. Kami menyesalkan kenapa beliau dibawa-bawa,” ujar Suharso di Crowne Plaza, Jakarta, Rabu (29/10).
Mbah Mun, kata Suharso, sama sekali tidak memiliki peran eksekutif di dalam partai. Namun Mbah Mun memiliki peran kultural kuat karena ia merupakan orang yang dihormati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau terkait pelaksanaan organisasi, eksekusi di keorganisasian, sesungguhnya majelis syariah tidak mempunyai kewenangan itu,” kata Suharso.
Sebelumnya, Suryadharma Ali mengatakan Mbah Mun tidak mengakui Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang baru. “Beliau (Mbah Mun) mengatakan bahwa ketua umum yang baru tidak diakui. Ketua Umum yang diakui itu adalah yang berkantor di Jalan Diponegoro No. 60 (kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP,” tutur Suryadharma di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (21/10).
Baca:
Drama Perebutan Kuasa PPP di Balik Kisruh DPR