LETUSAN GUNUNG SINABUNG

Kebutuhan Sekolah di Sinabung Terlantar

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 13:51 WIB
Persoalan relokasi yang tak kunjung terealisasi bukan satu-satunya masalah bagi pengungsi Gunung Sinabung. Kebutuhan sekolah anak-anak juga diabaikan.
Erupsi Gunung Sinabung, Ahad (5/10). Persoalan relokasi yang tak kunjung terealisasi bukan satu-satunya masalah bagi pengungsi Gunung Sinabung. Kebutuhan sekolah anak-anak juga diabaikan. (Antara Photo/Endro Lewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator pos pengungsian Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kaban Jahe Rosmalia meminta pemerintah menyediakan setidaknya satu bus sekolah untuk anak-anak pengungsi Gunung Sinabung. Jarak antara lokasi pengungsian ke sekolah mereka mencapai empat hingga lima kilometer.

"Enggak mungkin berjalan kaki. Bus sekolah untuk mengantar dan menjemput anak-anak di pos pengungsian ke sekolah," kata Rosmalia saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (29/10).

Kebanyakan dari anak-anak di lokasi pengungsian bersekolah di Kecamatan Brastagi, letaknya lebih jauh dari puncak Gunung Sinabung. Sementara mereka tinggal di Kecamatan Kaban Jahe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan selain berjalan kaki adalah mereka harus menggunakan transportasi umum yang memakan biaya sebesar Rp 10 ribu setiap hari untuk dua kali jalan. "Orang tuanya enggak punya dana setiap hari," tutur Ros.

Selama ini pihak GBKP Kaban Jahe berusaha memfasilitasi anak-anak di pos pengungsian dengan menyediakan mobil antar jemput. Mobil tersebut dikemudikan oleh relawan gereja. Namun Ros menyesalkan sikap pemerintah yang seakan abai dengan situasi, kondisi, serta kebutuhan para pengungsi. Kebutuhan lain, Ros bertutur, yaitu biaya untuk melanjutkan di sekolah baru serta logistik sekolah seperti alat tulis dan baju seragam.

Menurut Ros, hingga kini pihak GBKP Kaban Jahe mengurus sedikitnya 1.300 pengungsi di antaranya orang tua dan anak-anak. "Mereka yang tinggal di pos pengungsian, seperti di Kantor Klasis Kaban Jahe. Kalau yang sudah keluar pos tapi masih difasilitasi ada sekitar 2 ribu pengungsi," katanya.

Sementara pos pengungsian yang dikelola pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo ada 12 titik. BPBD mencatat, hingga kini jumlah pengungsi sebanyak 3.287 jiwa. Mereka tersebar di Posko Tanggap Darurat KNPI, Posko Paroki, Posko Jalan Cane, dan Posko GBKP Asrama Kodim.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Karo Subur Tarigan Tambun, status Gunung Sinabung masih siaga. Mulut Gunung Sinabung terus memuntahkan abu vulkanik disertai dengan kepulan awan panas dan gempa hibrid serta tremor.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER