Jakarta, CNN Indonesia -- Perbincangan mengenai transmigrasi terasa seperti lagu lama. Namun usai Rapat Koordinasi antara Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kamis (30/10) Marwan Jafar selaku Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, masih mendorong masyarakat Indonesia melakukannya.
Marwan menyadari, transmigrasi di Indonesia sudah tak lagi menjadi hal yang menarik. Ia berupaya memutarbalikkan paradigma itu. Yang pertama, katanya, lahan di daerah transmigran harus disiapkan.
"Yang paling
urgent, kita buka lahan seluas-luasnya di daerah transmigran itu. Sehingga, transmigrasi menjadi sesuatu yang menarik," ujarnya. Ia melihat, masih sangat banyak lahan di Indonesia yang belum termanfaatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus terus menerus memberdayakan itu, sehingga menjadi transmigran adalah sesuatu yang membanggakan, bukan orang buangan," ujarnya melanjutkan.
Marwan sudah mengagendakan berkunjung meninjau daerah tujuan transmigrasi di beberapa kota. Ia akan mengunjunginya mulai pekan depan. "Mungkin di Sulawesi Selatan, bisa ke Kalimantan Tengah, atau di mana," katanya menyebutkan.
"Ini tidak mudah sebenarnya, tapi saya pacu segera cepat selesai dengan baik. Jangka pendeknya, kita langsung kunjungan ke lapangan," ucapnya lagi.
Selain itu, Marwan akan melakukan langkah-langkah sosialisasi secara masif masyarakat. "Banyak para transmigran yang sukses dengan ketekunan yang kita pacu terus-menerus. Orang Jawa transmigrasi di Papua bisa merasa nyaman, menjadi rumah Indonesia lah, kira-kira begitu," tutur Marwan.
Untuk mewujudkan itu, Marwan kini fokus memantapkan konvergensi tiga kementerian, yakni menggandeng Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kementerian Dalam Negeri dan Dirjen Transmigrasi dari Kemenakertrans.
"Di sini ada dua direktorat jenderal yang ikut saya. Saya minta minggu ini selesai soal integrasi kelembagaan sekaligus penguatan kelembagaan, sehingga kerjanya cepat," Marwan menyampaikan.