Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla berharap di DPR tidak muncul pimpinan tandingan. Dia meminta politisi Senayan mengedepankan musyawarah dalam mengatasi perdebatan di DPR.
"Namanya pimpinan tandingan itu tidak perlu ada, tetapi butuh suatu musyawarah yang saling memberi toleransi. Harus ada (musyawarah), demokrasi harus begitu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (31/10).
Menurut JK, kericuhan di DPR harus diatasi antarkoalisi dengan saling memberi dan menjaga keharmonisan yang baik. Jika hal itu dilakukan, JK yakin DPR akan baik.
Hari ini Koalisi Indonesia Hebat (KIH) melakukan sidang paripurna tandingan untuk memilih pimpinan DPR tandingan. Pimpinan DPR saat ini dipegang kubu Koalisi Merah Putih (KMP)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (31/10) pagi, anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat menggelar sidang paripurna tandingan. Sidang yang digelar di ruang fraksi PDI Perjuangan itu menentukan pimpinan DPR sementara dan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR yang telah dilantik pada awal bulan ini. (Baca:
Senin, Pemilihan Pimpinan Komisi Tandingan)
Paripurna tandingan ini merupakan buntut kekesalan KIH karena dikuasainya seluruh kursi pimpinan alat kelengkapan dewan dan pimpinan komisi oleh Koalisi Merah Putih. Kubu PDIP menganggap pimpinan DPR tidak demokratis karena menolak permintaan mereka untuk bermusyawarah mengenai pimpinan komisi.