Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo akan meluncurkan kartu Indonesia pintar, 3 November mendatang. Kartu yang merupakan wujud baru dari program bantuan siswa miskin tersebut akan membiayai uang sekolah bagi 24 juta siswa miskin dan rentan miskin di seluruh Indonesia.
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, untuk tahap awal kartu Indonesia pintar akan menyasar siswa yang tersebar di 18 kabupaten dan kota. "Sebanyak 152.434 siswa akan difasilitasi. Kartu ini beda dengan bantuan siswa miskin karena memasukkan siswa dari warga rentan miskin," kata Anies di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (31/10).
Selain klasifikasi siswa miskin dan rentan miskin, Anies menjelaskan, kartu Indonesia pintar juga akan menyasar anak usia sekolah yang tidak sedang bersekolah seperti anak jalanan, anak di panti, dan kaum difabel. Perbedaan lainnya dengan bantuan siswa miskin adalah kartu Indonesia pintar berlaku di pesantren, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan balai latihan kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerima kartu pintar mulai dari siswa di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan. "BSM kan hanya berlaku di sekolah formal dan madrasah," ujar Anies.
Sebanyak 18 kabupaten dan kota yang akan menerima kartu Indonesia pintar tahap awal yaitu Jembrana, Pandeglang, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara, dan Kota Pematang Siantar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyebutkan, data yang digunakan pemerintah untuk memberi kartu tersebut merujuk pada data Kementerian Dalam Negeri tahun 2011. "Secepat-cepatnya keluar di Indonesia akan menikmati fasilitas kesehatan dan pendidikan," kata Puan.