Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta bantuan teknis kepada Singapura terkait penataan proyek pemukiman Marunda di Jakarta Utara. Ahok menyampaikan permintaan itu kepada Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/11).
"Kami minta sama pemerintah Singapura. Dia punya pengalaman apapun untuk mengelola kota. Singapura kebetulan negara kota. Kami minta dia bantu terutama soal rusun, termasuk pengolahan air limbah segala macam, termasuk pelatihannya," kata Ahok kepada pers usai pertemuan.
Bekas Bupati Belitung Timur itu berpandangan Singapura terkenal memiliki kemampuan mengatur rumah susun dengan sangat baik. Sebelum membantu Jakarta, Singapura pernah memberikan bantuan yang sama kepada Tianjin, Tiongkok, dan Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Singapura juga sama. Rusun yang kumuh-kumuh juga menjadi inkubator," ujar Ahok.
Menurut Ahok, Singapura tak meminta imbalan dan bayaran dalam membantu Jakarta. Pemerintah Jakarta akan beberapa kali mengirim ahli untuk belajar cara mengatur perumahan. Singapura juga bakal mengirim delegasi bisnis bulan ini. "Terus timnya akan datang untuk lihat apa yang bisa dia bantu," ucap Ahok.
"Kami ingin program yang pernah dia bantu supaya bantu juga ke kami," Ahok menambahkan.
Namun, Ahok memastikan, jika kawasan Marunda telah rapi, pemerintah Jakarta tetap tidak akan menjual rumah susun di area tersebut untuk warga yang tidak berhak. "Sehingga orang-orang yang masuk rumah susun itu betul-betul kami siapkan bisa siap kerja, punya rumah, bisa baik," kata Ahok.
Permintaan kerjasama pun disambut positif oleh Nayar. Tak hanya soal perumahan Marunda, juga menawari bantuan teknis terkait proses reklamasi. "Singapura jago reklamasi, cuma dia enggak punya lahan lagi. Mereka tawarin bisa enggak kerjasama," ucap Ahok.