PARTAI GOLKAR

Pencalonan Ical Sah tapi Perlu Dikaji Ulang

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 08:56 WIB
Charta Politika Indonesia menilai pencalonan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar perlu dikaji kembali meskipun pencalonan Ical sah.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie saat membuka Rapimnas Golkar di Jakarta, Minggu (18/5). Detik Foto/Rengga Sancaya
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Riset Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai pencalonan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum Partai Golkar perlu dikaji kembali. Pengkajian tersebut harus tetap dilakukan meskipun pencalonan Ical tersebut sah.

"Sebetulnya sah-sah saja. Namun, apabila seorang ketum maju kembali, itu harus dimulai dengan proses evaluasi yang secara obyektif. Apakah kepemimpinan Aburizal selama ini sudah berhasil atau tidak, baik secara internal, dalam konteks struktur organisasi dan secara internal, masalah elektoral," kata Yunarto, Rabu petang (12/11).

Menurutnya, pengkajian tersebut juga harus dilakukan mengingat partai beringin itu punya satu ciri khas yakni calon incumbent hanya bisa memimpin selama satu periode.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Yunarto mencermati bahwa selama di bawah kepemimpinan Ical satu periode ini, Golkar tidak berhasil menaikkan kursi dan mengajukan calon presiden pada pemilihan umum lalu.

"Kalau dievaluasi dia gagal, menurut saya sebuah logika terbalik untuk memajukan Ical. Ketika 5 tahun pertama sudah gagal bagaimana mungkin dia bisa majukan golkar 5 tahun ke depan lagi," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengklaim Ical sudah mendapat dukungan lebih dari 50 persen DPD I Golkar untuk mencalonkan diri kembali. Menurutnya, itu adalah hal yang wajar dan umum untuk semua kader Partai Golkar mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Pada Rabu malam (12/11), tujuh calon ketua umum Golkar menggelar pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung di DPP Partai Golkar. Pertemuan ini akan membicarakan Munas Partai Golkar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER