HARGA BBM

Menkopolhukam: Aksi Tolak Harga BBM 'Lebay'

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 15:12 WIB
Antrean warga di SPBU dan aksi penolakan pasca diumumkannya kenaikan harga BBM pada Senin (17/11) disebut Menteri Edhy sebagai reaksi yang berlebihan.
Motor antre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Pom Bensin Jakarta, Senin, 17 November 2014. Pemerintah akhirnya menaikan harga jual eceran BBM Bersubsidi dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 per liter untuk premium dan untuk solar sebelumnya Rp 5500 menjadi Rp 7500 per liter mulai 18 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean kendaraan bermotor yang terjadi pada Selasa (18/11) dini hari lalu, serta diikuti dengan aksi-aksi protes yang dilakukan berbagai kalangan di jalan-jalan protokol Jakarta usai diumumkannya kenaikan harga BBM bersubsidi, dianggap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdjianto, sebagai reaksi yang berlebihan.

"Kalau kata anak muda itu lebay," ujar Edhy di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Rabu (19/11).

Anggapan berlebihan itu, dikatakan Edhy, mengingat kemacetan yang masih terus saja terasa di jalan-jalan protokol ibukota. Menurutnya, masyarakat masih mampu membeli BBM, meski terlihat antrean mengular setelah BBM diumumkan naik oleh Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya berapapun dinaikkan, masyarakat masih mampu, kan? Buktinya sekarang saja masih macet. Yang antre itu sepertinya masyarakat kita itu latah. Hanya untuk satu liter saja antre. Paling beberapa hari itu sudah habis," katanya.

Menanggapi masalah aksi demonstrasi atau mogok yang dilakukan berbagai lembaga, Edhy pun mengaku tak mempermasalahkan. Baginya, aksi hanya sekedar sebuah pernyataan beda pendapat.

"Yang penting tidak merusak, tidak anarki. Boleh beda pendapat, tetapi nyatanya masih macet tuh. Orang tetap bisa beli, ya karena memang ada orang yang hobinya demo. Nanti paling sebentar lagi selesailah," ujarnya.

Menanggapi masalah demo, Edhy menyayangkan aksi-aksi demo yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, yang malah merugikan orang lain.

"Jangan membuat anarki, sudah begitu saja. Jangan membebani rakyat, tetapi bekerja untuk rakyat. Orang mau jualan tidak bisa. Mobil mau jalan tidak bisa karena macet. Pokoknya jangan merugikan rakyat," kata Edhy.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER