Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah DKI Jakarta saat ini tak mungkin mengantipasi banjir yang akan datang sekitar dua bulan lagi. Yang bisa dilakukan hanya mempersiapkan tempat pengungsian dan sistem evakuasi saat banjir kembali.
Karena banjir tak mungkin lagi dihadang, Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Mukri Friatna, Jumat (21/11), berharap pemerintah saat ini
berfokus menghadapi gelombang pengungsian. Terutama menghindari jatuhnya korban jiwa.
Pemerintah didesak agar menyiapkan standar layanan umum untuk korban pengungsi. misalnya dengan menyediakan tempat pengungsian yang layak, makanan di pengungsian, fasilitas MCK (mandi cuci kakus), dan sarana air bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pemerintah tidak menyediakan standar umum dalam menangani pengungsi, maka pemerintah bisa dianggap HAM (hak asasi manusia)," kata Mukri. Warga, lanjut dia, juga harus mulai disosialisasi sejak sekarang. Apalagi jika pemerintah memang benar-benar sudah bisa memastikan kawasan mana saja yang akan diterjang banjir.
Persoalan antisipasi banjirnya sendiri, menurut Mukri, selama ini pemerintah hanya melakukan upaya normalisasi aliran air seperti sungai dan saluran air. Normalisasi tersebut hanya berfungsi mempercepat aliran air.
Padahal yang lebih penting yang harus dilakukan menurut Mukri adalah penambahan ruang terbuka hijau (RTH) yang selama ini masih minim. Dari luas 5.600 ha wilayah Jakarta, daerah resapan air RTH hanya 9 persen.
"Menurut undang-undang harus 30 persen," kata Mukri kepada CNN Indonesia. RTH ini selain berfungsi sebagai daerah resapan juga menyimpan untuk memasok air pada musim kemarau.
Selama ini pemerintah memang sulit menambah jumlah RTH lantaran keterbatan lahan. Pemerintah DKI Jakarta menurut Mukri seharusnya mempertahankan lahan yang mereka miliki agar jangan sampai ada alih fungsi.
Sejak era gubernur sebelumnya, normalisasi waduk Pluit dan Riario memang dilakukan. Namun hal ini menurut Mukri tidak akan berpengaruh besar. Jika tahun lalu air menggenangi selama 4 sampai 5 hari, maka tahun ini setelah ada normalisasi kemungkinan genangan akan berkurang sehari.