Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dianggap menjadi kandidat paling kuat untuk memimpin Partai Golkar periode 2014-2019. Hal itu terbukti dari dukungan mayoritas suara DPD I yang mendukung Ical untuk mempercepat gelaran Munas Partai Golkar pada 30 November 2014 di Bali, yang sebelumnya akan dihelat Januari 2015.
"Kalau di Rapimnas hampir seluruh provinsi dukung Ical," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Roem Kono kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11).
Lebih jauh terkait percepatan Munas, menurut Roem hal itu menjadi kewenangan dari DPD I yang diajukan kepada DPP. "Jangan dilihat sebagai manuver Ical untuk memuluskan jalan menuju kursi Golkar I lagi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun mendapat dukungan dari DPD I, kejemawaan Ical setidaknya bisa diredam karena ada 502 suara DPD II dan sayap organisasi Partai Golkar yang akan diperebutkan oleh calon ketua umum lain seperti MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, Hajriyanto Thohari, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, dan Agung Laksono.
"Hasil Rapimnas itu bukan maunya Ical. Ini kebijakan politik tergantung maunya DPD I. Ical malah maunya Januari, tapi DPD I ingin dipercepat," kata Roem.
Senada dengan Roem, sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung pun mengakui jika dukungan untuk Ical saat ini paling kuat, dan Ical bisa membaca situasi dipercepatnya Munas lebih menguntungkan untuknya.
"Ical tahu, dukungan untuk dia saat ini paling banyak," ucapnya.