Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Presiden menyampaikan hal itu seusai mendengarkan paparan dari Ketua Asosiasi Pemerintah Pusat Seluruh Indonesia (APPSI) Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan informal para gubernur seluruh Indonesia yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11). (Baca:
Jokowi Kumpulkan Gubernur se-Indonesia)
"Acara pada hari ini kita ingin mendengarkan keinginan-keinginan dari provinsi, terutama yang berkaitan dengan program-program yang sudah dimiliki oleh provinsi, sehingga kita bisa sinkronisasi program di pusat lewat Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," tutur Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, langkah tersebut diambil agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota dapat terkonsolidasi dengan baik dan bisa menyambung semuanya. (Baca:
Gubernur Jadi Pejabat Amanah Presiden)
Jokowi juga sempat menceritakan soal hasil kunjungannya ke Tiongkok beberapa waktu lalu.
"Mungkin sudah ketiga kali ini saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang. Saya terus terang sangat takjub oleh lompatan ekonomi Tiongkok yang di luar dugaan semua negara," ujar pria kelahiran 1961 itu.
Namun, di tengah-tengah penjelasannya itu, Jokowi berhenti sejenak dan menyuruh awak media untuk keluar ruangan tempat pertemuan digelar.
"Mohon maaf untuk pers. (Pertemuan) tertutup. Nanti siang bisa dilanjutkan," ucap Jokowi yang saat itu mengenakan batik berwarna hijau cerah.
Awak media pun langsung digiring oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk kembali di ruang tunggu.