Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Indonesia merdeka selama 69 tahun, akhirnya
Presiden Joko Widodo menyematkan gelar pahlawan nasional kepada
Sukarni Kartodiwirjo pada 7 November lalu. Putri Sukarni, Indarwati Sukarni, mengaku banyak hal baik yang bisa dipetik dari sifat ayahnya.
Dalam benak perempuan yang akrab disapa Wati tersebut, hal yang paling tidak bisa dilupakan dari Bung Karni adalah bagaimana ayahnya tersebut sering dijebloskan ke penjara.
"Saya sering menemani ke penjara, tapi beliau selalu tersenyum, tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah," ungkap Wati setelah menghadiri acara Syukuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Sukarni Kartodiwirdjo di Gedung Joang '45, Jakarta, Jumat (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wati mengutarakan kekagumannya lebih lanjut dengan berkata, "Walaupun penyakit Bapak itu segudang, ada gula, darah tinggi, dia tidak pernah mengeluh. Bahkan, beliau meninggal dengan tenang,”
Kembali mengenang mendiang Bung Karni, Wati mengaku datang kembali ke Gedung Joang '45 yang membawa ingatan masa kecilnya dulu.
"Tempat penganugerahan ini istimewa. Semua perjuangan dimulai dari sini. Saya ingat dulu sering diajak ayah saya ke sini dikenalkan dengan semua pejuang," kenang Wati.
Berbicara mengenai lamanya rentang waktu pemberian gelar, Wati tak mempermasalahkan hal tersebut. "Bapak berjuang tanpa pamrih. Kalau diberi gelar itu adalah sebuah anugerah," pungkasnya.
Guna memberikan penghargaan tinggi terhadap Bung Karni, pemerintah akan memberikan tunjangan kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Nanti saya akan berbicara dengan keluarga Bung Karni untuk mengatur semua tunjangan. Kami juga akan mengurus di taman makam pahlawan," ujar Hartono Laras selaku Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dari Kementerian Sosial.