Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menyerahkan nama calon wakil gubernurnya ke Kementerian Dalam Negeri pekan depan. Namun hingga saat ini ia belum memutuskan siapa yang akan menjadi wakilnya.
Ahok belum bisa menentukan pilihan dari tiga nama yang dikantonginya: mantan wali kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, mantan wali kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat, dan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI Jakarta Sarwo Handayani.
Seluruh kandidat wakil Ahok itu sama-sama punya pengalaman di pemerintahan daerah. (Baca:
Prestasi Tiga Calon Wakil Gubernur Pilihan Ahok)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Batas waktunya tanggal 6 Desember. Tanggal itu saya harus mengajukan nama (ke Kemendagri). Sekarang saya lagi meditasi dulu, minta wangsit,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/11).
Ahok akan mengirimkan nama calon wakilnya ke Kemendagri, begitu Kemendagri mengeluarkan Peraturan pemerintah yang mengatur tentang mekanisme dan persyaratan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Awalnya Kemendagri mengatakan Jumat ini PP tersebut akan diterbitkan. Namun sampai sekarang PP belum juga keluar. “PP belum saya terima. Ini sedang menunggu,” ujar Ahok.
Kamis sore (27/11), Ahok menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membeberkan calon-calon wakil gubernur pilihannya. Dari ketiga nama yang ia pilih, calon yang digadang PDIP, Boy Bernardi Sadikin, tak masuk dalam daftar. (Baca:
Walau Bukan Pilihan, Boy Siap Dampingi Ahok)
Namun Ahok mempertimbangkan nama dua kader PDIP lain yang berpengalaman di dunia birokrasi: Bambang DH dan Djarot Syaiful Hidayat. Bambang merupakan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur, sedangkan Djarot Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP.
Meski demikian, latar belakang partai atau nonpartai disebut Ahok bukan pertimbangan utamanya. Paling penting bagi Ahok ialah pendampingnya sudah berpengalaman dan teruji dalam menjalankan roda pemerintahan.