Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengisyaratkan keinginannya untuk memilih Djarot Saiful Hidayat dari bursa calon wakil gubernur yang digadang-gadang oleh PDI Perjuangan. Menurut Ahok, lelaki yang pernah menjabat Bupati Blitar, merupakan figur yang paling teruji.
"Kalau PDIP izinkan Pak Boy misalnya, ya saya pilih Bu Yani, tapi kalau Pak Djarot yang diizinkan oleh PDIP, saya akan pilih Pak Djarot," ujar Ahok sebelum masuk ke kantornya di Jakarta, Senin (1/12). (Baca juga:
PDIP: Masih Ada Waktu untuk Bicara Dengan Ahok)
Ditanyakan lebih jauh mengenai calon terkuatnya, Ahok menjawab, "Kalau dari tiga (calon), Pak Djarot lebih teruji mengenai eksekutif."
Mantan Bupati Belitung Timur ini kemudian menjabarkan alasannya memilih Djarot. Salah satunya adalah kinerja Djarot ketika menjabat sebagai Walikota Blitar selama sepuluh tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Djarot ini dapat penghargaan walikota terbaik versi Majalah Tempo. Saya juga dapat dari Tempo. Dia juga sebenarnya yang mencanangkan bedah rumah pertama kali, termasuk revitalisasi pasar," kata Ahok.
Namun, hingga kini Ahok masih menunggu apakah DPD PDIP akan mengizinkan Djarot untuk maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Baca juga:
Ahok Istri Saya Coret Raisa dan Dian Sastro Sebagai Cawagub)
Selama menunggu keputusan, Ahok akan menyiapkan dua surat. "Satu atas nama Bu Yani, satu nama Pak Djarot," katanya. Jika PDIP tidak mengizinkan Djarot, maka Ahok memiliki calon sendiri.