MUNAS GOLKAR

Akbar Tawarkan Pemilihan Ketua Umum Golkar Diundur

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 12:34 WIB
Menurut Akbar Tandjung, pemilihan ketua umum Golkar bisa digelar terpisah dengan Musyawarah Nasional. Akbar berupaya keras memediasi Aburizal dan Agung Laksono.
Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengkhawatirkan perpecahan di tubuh partainya. Akbar kini berupaya memediasi Aburizal dan Agung Laksono. (GettyImages/Edy Purnomo)
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung berupaya mendamaikan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono dengan sejumlah cara. Salah satunya menawarkan pemilihan ketua umum Golkar digelar Maret 2015, tak disatukan dengan Musyawarah Nasional Golkar yang tengah digelar di Nusa Dua, Bali, 30 November-4 Desember 2014.

“Munas memang bertujuan khusus untuk pemilihan ketua umum. Tapi jika pemilihan keta umum diselenggarakan di waktu terpisah, saya kira tak akan jadi persoalan. Tidak ada ketentuan yang mengatur pemilihan ketua umum harus digelar bersama Munas,” kata Akbar di Hotel Westin, Nusa Dua, Senin (1/12), lokasi berlangsungnya Munas.

Menurut Akbar, Agung Laksono ingin pemilihan ketua umum dilakukan Januari 2015, sedangkan Aburizal (Ical) pernah mengatakan tak keberatan ketua umum dipilih tahun 2015, namun tak di awal tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Waktu itu ARB bilang Oktober 2015. Jadi solusinya sekarang tinggal cari mana waktu yang cocok. Jika Januari terlalu awal dan Oktober 2015 terlalu jauh, bisa diusahakan di pertengahan, bulan Maret,” ujar Akbar.

Mantan ketua umum Golkar itu mengatakan siap memediasi Agung dan Ical dan mencari solusi terbaik bagi keutuhan partainya. Akbar pun telah menyampaikan niatnya bertemu Agung kepada Priyo Budi Santoso, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar yang berada di kubu Agung.

“Priyo datang ke kamar saya tadi pagi. Saya memang mencari-cari dia. Seharusnya saya bertemu Agung kemarin. Karena kemarin tidak bisa, saya minta hari ini,” kata Akbar.

Saat ini Akbar masih menunggu respons Agung lewat Priyo.  Akbar mengingatkan waktu yang tersedia untuk melekatkan keretakan di tubuh Golkar cukup sempit. “Waktu kami tak panjang. Saya harap bisa mempertemukan Ical dan Agung hari ini,” ujarnya.

Akbar Tandjung menjadi satu tokoh senior Golkar yang berperan sentral dalam mengupayakan perdamaian di partai beringin itu. Akbar yang sempat memimpin Golkar pasca Orde Baru tumbang tak rela bila perpecahan melanda partainya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER