Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengakui telah mendengar langsung percakapan Nurdin Halid yang berusaha mengatur Munas Golkar dengan menggelar pertemuan rahasia bersama puluhan perwakilan DPD.
"Sore ini saya terperanjat soal rekaman yang berisi suara mirip Nurdin Halid. Kalau benar, ini mencederai rasa keadilan di ubun-ubun kami," kata Priyo saat memberikan keterangan di Hotel Lagoona, Nusa Dua, Bali, Senin malam (1/12).
Priyo mengaku pertama kali mengetahui percakapan itu dari pemberitaan media massa. Namun setelah mendapat bukti rekaman dari stafnya, keyakinan Priyo kian tak terbantahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mendengarkan rekaman ini saya merinding bulu roma. Ini betul-betul jauh dari tradisi Golkar yang mengedepankan politik tata krama dan sopan santun," ujar Priyo.
Priyo mengatakan, Nurdin telah mengatur skenario tidak halal untuk menguasai tata tertib penyelenggaraan Munas Golkar. Dalam rekaman tersebut, Nurdin bahkan mengakui cara yang digunakan olehnya adalah cara licik.
Seharusnya, kata Priyo, Nurdin tidak berhak mengatur penyelenggaraan munas yang tidak sehat. Dia berharap munas bisa menjadi arena yang mempertarungkan ide dan gagasan para kandidat ketua umum.
"Tapi jika yang diberlakukan model PSSI, sama artinya mencederai tradisi Partai Golkar yang sudah puluhan tahun diterapkan," ujar Ketua Umum MKGR ini.
Beredarnya rekaman suara rapat kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dengan pihak DPD yang diduga berisi sekenario pemenangan Ical disangkal politisi Golkar Nurdin Halid.
Nurdin, yang selama ini dikenal dekat dengan Ical balik mempertanyakan rekaman tersebut ketika ditanya wartawan. “Mana rekamannya, mana,” kata Nurdin di area Munas Golkar IX di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).