MUNAS GOLKAR

Nurdin Halid Tantang soal Rekaman Pemenangan Ical

CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2014 14:58 WIB
Pendukung Ical menganggap enteng upaya kubu Presidium Penyelamat Golkar yang hendak melaporkan rekaman pertemuan rahasia ke Kemenkumham.
Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) didamping Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tanjung (tengah) dan Nurdin Halid (kiri) saat penutupan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Rabu (19/11). AntaraFoto/ Regina Safri
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar pendukung Aburizal Bakrie (Ical) menganggap enteng upaya kubu Presidium Penyelamat Golkar yang hendak melaporkan rekaman pertemuan rahasia ke Kemenkumham. Rekaman tersebut dianggap kubu Agung Laksono sebagai skenario jahat pemenangan Ical di Musyawarah Nasional IX Partai Golkar.

"Laporkan saja. Biasa saja kok saya. Mereka 1000 kali melaporkan juga gak jadi masalah," kata politikus Golkar kubu Ical, Nurdin Halid, di sela gelaran Munas Bali, Selasa (2/12).

Nurdin berpendapat arahan-arahan dalam isi pertemuan yang ada dalam rekaman tersebut merupakan hal lumrah. Pengarahan terhadap jajaran dewan pimpinan daerah Golkar dianggap sebagai instrumen politik yang sudah biasa dilakukan pelaksana gelaran munas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar ini persoalan menjadi besar karena rekaman itu dianggap sebagai isi materi pertemuan rahasia. “Kalian wawancara saya kan juga rekaman. Apa yang salah? Kalian tanya hasil munas saja itu kan rekaman,” kata Nurdin.

Bekas Ketua Umum PSSI ini menegaskan persoalan bocornya rekaman tidak bakal dijadikan sebagai biang masalah yang menerpanya. Dia pun mengatakan tak ambil pusing untuk mencari tahu siapa oknum yang menyebarkan rekamannya. "Saya nggak tahu dan saya nggak mau usut. Nggak perlu. Nggak penting," kata Nurdin.

Pada kesempatan ini Nurdin mengaku tidak mau bila diangkat menjadi sekretaris jenderal Golkar karena tidak siap. “Nggak siap, nggak siap, nggak siap. Bukan watak saya itu,” kata Nurdin.

Bila diminta menjadi sekjen, menurut Nurdin, dirinya juga akan menolak. “Nggak lah, nggak lah, nggak. Bukan tipikel saya. Saya bukan tipikal seorang sekjen. Saya tipikalnya seorang striker.”

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER