Muladi: Ical Jangan Pecat Agung

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi meminta upaya mediasi terhadap dua kubu bertikai di Golkar tidak dihentikan. Upaya mediasi dan rekonsiliasi antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono akan diteruskan dengan bantuan para sesepuh.

“Rekonsiliasi itu penting, dan akan dilakukan dengan bantuan senior, yakni Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung,” kata Muladi di sela Musyawarah Nasional Partai Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12).

Pilihan Redaksi Isu Pemecatan Agung Mulai Memanas di Arena Munas Presidium Penyelamat Siapkan Strategi Lawan Ical Yorrys: Kami Golkar yang Benar, Ical Golkar Lapindo Jaya Kunci Golkar Dipegang Ical, Akbar Tak Berdaya

Menurut Muladi, kubu Agung akan terus diajak merapatkan barisan kembali ke Ical untuk menghindari munas tandingan di Jakarta pada Januari 2015. Munas tandingan digagas Agung yang menganggap Munas Bali sejak awal dirancang tak demokratis dan sekedar akal-akalan Ical untuk melanggengkan kekuasaannya di partai beringin.

Rekonsiliasi, kata Muladi, akan dilakukan secepatnya. Nantinya seluruh anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar dirangkul kembali agar Golkar tak tercerai-berai.

Soal isu pemecatan terhadap jajaran Presidium yang kini mengemuka di Munas, Muladi meminta cara itu tak ditempuh Ical. “Saya harap Pak Ical jangan mendahului (upaya rekonsiliasi). Hindari sanksi pemecatan. Rekonsiliasi jalan terbaik,” kata mantan Menteri Hukum dan HAM itu.

Mediasi sebelumnya diupayakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Ia hendak mempertemukan Agung dan Ical. Namun kedua pihak sama-sama keras kepala hingga akhirnya Agung terbang meninggalkan Bali. (Baca: Agung Laksono Tinggalkan Bali, Mediasi Gagal)

Sementara di Jakarta, anggota Presidium Partai Golkar Yorrys Raweyai justru mengatakan akan terus melawan Ical. Presidium tetap menolak Munas Bali dan segala hasilnya, serta berencana menggelar rapat dalam waktu dekat. (Baca: Presidium Penyelamat Siapkan Strategi Lawan Ical)