Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta versi Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrurrozy Ishaq, tak mau menanggapi maraknya lelucon tentang dirinya di Twitter. Saat berbincang dengan CNN Indonesia di Salemba, Jakarta, Senin (4/12), ia berkata," Bagi saya itu tidak penting."
Pria kelahiran tahun 1954 ini pun tak berencana membuat akun Twitter tandingan. Ia merasa 'rakyatnya' telah mengenal secara tepat siapa sosoknya sesungguhnya. "Tidak perlu saya jelaskan, mereka sudah tau siapa saya," ucapnya.
Sebuah akun Twitter bernama @fahruroziishaq muncul, Selasa (2/12) lalu, atau sehari selepas 'pelantikan' Rozy di depan DPRD DKI Jakarta. Hingga Kamis (4/12), pukul 16.30 WIB, akun parodi Rozy tersebut telah diikuti 5.782 akun.
Rozy tampak tenang dengan berbagai tudingan yang diarahkan kepadanya belakangan ini. "Kalau tidak berani difitnah, seseorang tidak akan menjadi pemimpin. Dulu para wali saja difitnah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi gubernur tandingan Ahok, Rozy lama berkecimpung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada tahun 1997 ia masuk ke Majelis Pertimbangan Wilayah DKI Jakarta. Saat Hamzah Haz memimpin partai ka'bah ini, jabatan Rozy naik menjadi Ketua Majelis Syariah PPP.
Rozy lahir dan besar di ibukota, kampung halamannya. Ia sempat mengeyam pendidikan di Pesantren Sagopa, Bukit Duri, Jakarta dan PGA Cawang. Keikutsertaannya di Pelajar Islam Indonesia dan GP Anshor membawanya masuk ke gelanggang politik melalui gerbong PPP, di akhir dekade 1970-an.
Rozy mengaku sempat menjadi ahli spiritual Hamzah Haz, ketika Hamzah menjabat Wakil Presiden di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. "Dia sangat menghormati ulama. Hubungan kami pun sampai sekarang masih baik," ucapnya.
Menanggapi adanya gubernur tandingan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan tegas bahwa pihaknya tak mengenal istilah tandingan dalam kepemerintahan yang sah. "Kalau kemendagri enggak ada istilah tandingan," kata Tjahjo kepada pers di Balai Kartini, Selasa lalu.
Ditanya mengenai aksi protes dan demonstrasi yang dilakukan ormas tersebut, Tjahjo menyerahkan sepenuhnya tanggungjawab tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Senin (1/12) lalu, melantik Fahrurrozi Ishaq sebagai Gubernur Masyarakat Jakarta.
Mengenai program kerjanya, Rozi membeberkan tiga program utama yang akan dilakoninya sebagai gubernur tandingan. Mulai dari menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang agamis, religius, aman serta nyaman; kemudian, mengajak masyarakat melakukan revolusi akhlak; hingga melindungi harta rakyat Jakarta dengan cara mendesak DPRD memboikot APBD agar tidak diselewengkan Ahok sekaligus mendesak pengusutan kasus dugaan korupsi bus Transjakarta.