KURIKULUM 2013

Soal Kurikulum, Menteri dan Wamen Silang Pendapat

CNN Indonesia
Minggu, 07 Des 2014 19:06 WIB
Menbuddikdasmen Anies Baswedan mencabut kurikulum 2013 namun pendapat Wamen Musliar Kasim kurikulum ini tidak perlu dibatasi penerapannya.
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen) Anies Baswedan menyapa perwakilan siswa SMA, SMP dan SD yang mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional di Kemenbuddikdasmen, Jakarta, Selasa 25 November 2014. Peringatan Hari Guru yang jatuh pada Tanggal 25 November ini mengusung tema
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah (Menbuddikdasmen) Musliar Kasim menghendaki agar Kurikulum 2013 tidak hanya diterapkan pada sekolah-sekolah percontohan saja. Musliar menginginkan sekolah-sekolah lain yang merasa siap menerapkan Kurikulum 2013 agar buka suara dan ditunjuk sebagai sekolah yang terpilih untuk menerapkannya.

"Saya pribadi justru ingin Kurikulum 2013 ini tidak dibatasi penerapannya. Tapi itu kembali lagi ke Pak Menteri (Anies Baswedan)," kata Musliar kepada CNN Indonesia, Ahad (7/12). "Saya harap sekolah-sekolah lain yang merasa siap untuk menerapkan Kurikulum 2013 bisa buka suara agar turut dilibatkan."

Musliar menegaskan, penerapan Kurikulum 2013 tidak dihentikan, melainkan dikaji ulang dan dikembangkan dengan cara menerapkan ke sekolah-sekolah percontohan yang telah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester terakhir.  Sebanyak lebih dari 6.000 sekolah itu dijadikan sebagai sampling untuk memperbaiki kekurangan dan pengembangan Kurikulum 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah perintah langsung dari Pak Menteri (Anies). Tapi saya kira selama ini tidak ada sekolah yang keberatan dengan kurikulum tersebut. Semua yang pernah menerapkan Kurikulum 2013 merespons dengan baik," ujarnya.

Musliar mengatakan, Kurikulum 2013 berbeda dengan perangkat mata pelajaran yang pernah diterapkan sebelumnya, yakni Kurikulum 2006. Pada Kurikulum 2013, siswa dituntut lebih aktif berkomunikasi dan lebih berperan lebih besar ketimbang tenaga pengajarnya. "Jadi bukan lagi pembelajaran satu arah," ujarnya.

Dengan demikian, kata Musliar, sekolah-sekolah di luar sekolah percontohan yang selama ini telah menerapkan Kurikulum 2013 dan merasa tidak memiliki keberatan bisa mengajukan untuk tetap menerapkan Kurikulum baru. "Tapi, sekali lagi, itu kembali kepada Pak Menteri (Anies)," ujarnya.

Menbuddikdasmen Anies Baswedan sebelumnya telah memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum di seluruh Indonesia untuk kemudian diperbaiki dan diterapkan melalui sekolah-sekolah yang sejak Juli 2013 telah menerapkannya.

Implementasi Kurikulum 2013 itu secara bertahap dan terbatas telah dilakukan pada Tahun Pelajaran 2013/2014 di 6.221 sekolah di 295 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Dia menyebutkan, sekolah tersebut terdiri atas 2.598 sekolah dasar, 1.437 sekolah menengah pertama, 1.165 sekolah menengah atas, dan 1.021 sekolah menengah kejuruan. Padahal, berdasarkan data Kemenbuddikdasmen, hingga saat ini sudah ada 208 ribu sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.

Menurut Anies, hanya sekolah-sekolah percontohan saja yang diwajibkan menjalankan kurikulum tersebut sebagai tempat untuk memperbaiki dan mengembangkan Kurikulum 2013. "Bila ada yang merasa tidak siap silakan ajukan pengecualian, tetapi secara umum semua sudah siap,” kata Anies, Jumat (5/12)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER