Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia akan memperkuat peran intelijennya. Hal itu dikemukakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada Presiden Joko Widodo dalam acara pengarahan Jokowi kepada para Panglima Komando Utama TNI di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11).
Moeldoko merasa Badan Intelijen Strategis (BAIS) saat ini mengalami penurunan kualitas. BAIS merupakan organisasi intelijen kemiliteran di bawah Markas Besar TNI. BAIS berfungsi untuk menyuplai analisis intelijen kepada Panglima TNI dan Kementerian Pertahanan.
“Saat in kami telah mendidik (intelijen) secara berkelanjutan. Kami ingin menciptakan manusia-manusia intelijen,” kata Moeldoko. Untuk itu BAIS bakal diperkuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan intelijen adalah satu dari empat kebijakan Panglima TNI. Tiga lainnya adalah penguatan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI untuk meningkatkan kualitas prajurit TNI; modernisasi alutsista; dan menghilangkan ego sektoral.
“Kami akan mendatangkan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang cukup canggih. Untuk itu sumber daya manusia harus dikuatkan,” ujar Moeldoko. (Baca
FOKUS: Membangun Armada Tempur RI)
Sementara minimalisasi ego sektoral bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperkuat soliditas TNI TNI.
Selain itu, TNI akan membangun sinergisitas antara kekuatan darat, laut, dan udaranya. “Kekuatan TNI, baik laut, darat, dan udara akan ditingkatkan dengan merancang software maupun hardware,” kata Moeldoko.
Baca juga
FOKUS: Jejak SBY Bangun Armada Perang