Jakarta, CNN Indonesia -- Pro dan kontra penerapan Kurikulum 2013 terus bergulir. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, untuk menghentikan penerapan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang dianggap belum siap, mendapat dukungan dari para netizen. Bahkan para netizen menuntut pencabutan Kurikulum 2013 sepenuhnya dengan menyusun tanda pagar #cabutK2013.
Salah satu netizen yang aktif menyuarakan pencabutan Kurikulum 2013 adalah akun @ReneCC, atau Rene Suhardono, seorang penulis sekaligus pemerhati pendidikan. Menurutnya, keputusan Menteri Anies untuk menghentikan Kurikulum 2013 saat ini merupakan keputusan yang tepat.
"Saya yakin setelah dievaluasi mendalam akan terbuka jelas masalah-masalah dalam Kurikulum 2013," kata Rene pada CNN Indonesia, Ahad (7/12).
Rene berpendapat kurikulum merupakan sebuah panduan dalam belajar, oleh sebab itu dalam penerapannya wajib memperhatikan kondisi dan situasi yang berlaku terutama kesiapan guru-guru, sekolah, dan siswa. Kurikulum 2013 yang disusun dan dilepaskan secara ad hoc ala kadarnya, menurutnya sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat penyusunan Kurikulum 2013, tidak ada kajian mendalam soal kinerja & efektivitas Kurikulum 2006. Sehingga alasan kenapa harus mempersiapkan dan melempar Kurikulum 2013 tidak jelas sama sekali," ujarnya.
Rene menambahkan, tidak ada evaluasi yang memadai atas uji coba Kurikulum 2013 setelah setahun dilepas ke sekolah-sekolah yang ditunjuk, juga membuat penerapan Kurikulum 2013 sangat berbahaya. Lebih parahnya lagi, penyeragaman tema pada seluruh kelas tentang metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib, dinilai Rene, sangat bertentangan dengan Undang-Undang Sisdiknas.
Senada dengan Rene, Praktisi Pengembangan Bakat Anak, Bukik Setiawan juga menilai penerapan Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Sisdiknas. Menurutnya, Kurikulum 2013 memaksakan semua anak di seluruh Indonesia untuk belajar dengan materi dan dari buku yang sama. "Padahal setiap anak istimewa, setiap daerah pun punya potensi dan kebutuhannya masing-masing," papar Bukik.
Oleh sebab itu, Bukik pun mendukung keputusan penghentian Kurikulum 2013. "Saya sebagai orang tua mendukung keputusan Menteri Anies yang menghentikan Kurikulum 2013. Banyak konsep kurikulum 2013 yang kacau dan membingungkan," kata Bukik pada CNN Indonesia.
Bukik menilai, kekacauan Kurikulum 2013 tidak hanya terletak pada implementasinya, tapi juga pada konsep dasarnya. Bukik menyebutkan, salah satu kompetensi dasar yang dinlilai kacau adalah "Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab untuk hidup sehat serta merawat hewan dan tumbuhan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah".
"Dengan konsep kacau seperti itu, bagaimana proses belajar anak di sekolah," tukas Bukik. Ia pun menilai Kurikulum 2013 sama sekali tidak menghargai potensi anak.
Sampai berita ini diturunkan, dukungan pencabutan Kurikulum 2013 dengan tagar #cabutk13 masih terus mengalir di media sosial. Berbagai pendapat tentang kekacauan konsep dan penerapan Kurikulum 2013 masih didengungkan. Bahkan salah satu akun @OS_Reny menuliskan "Dampak langsung: sy& bbrp guru bhs Jepang (bhs Asing) trpksa hengkang dr sklh krn tdk ada ruang u/bhs Asing level dikmen #CabutK2013"