Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, pukul 13.00 WIB siang ini, Senin (8/12). Namun, dalam pertemuan itu SBY tak akan membicarakan soal politik.
Demikian diungkapkan oleh Sekertaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto kepada CNN Indonesia di Istana Negara, seusai menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Andi menjelaskan, dalam agenda pertemuan tersebut, Jokowi bukan menerima SBY sebagai mantan presiden maupun ketua umum Partai Demokrat, melainkan sebagai Chairman Global Green Growth Institute (GGGI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Global Green Growth Institute itu Pak SBY bertemu Pak Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden GGGI," ucap dia.
Oleh sebab itu, lanjut Andi, Jokowi dan SBY tak akan berbicara soal politik. "Enggak (membahas politik), karena ada delegasi lainnya yang menemani. Jadi, GGGI enggak mungkin belok agendanya," kata ahli kajian strategis itu.
Andi juga menegaskan, tak akan ada pembicaraan soal pergolakan isu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada yang sedang memanas.
"Bukan urusan dalam negeri. Urusannya GGGI," kata Andi.
Menurut Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, GGGI merupakan institusi yang diinisiasi oleh 18 negara pada 16 Juni 2010. Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara pendiri institusi yang bergerak antar disiplin ilmu, multi stakeholder, dan beranggotakan negara maju serta negara berkembang ini.
GGGI berusaha menjembatani dua hal terpisah, yaitu antara negara maju dan negara berkembang, antara teori dengan praktek, dan antara sektor publik dan sektor privat. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan green growth.