Jakarta, CNN Indonesia -- Kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Rasyid Baswedan, dinilai tak tegas oleh Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti.
Penilaian itu keluar, lantaran sang menteri tidak
menghentikan pemberlakuan kurikulum 2013 secara menyeluruh di semua sekolah di Indonesia. "Kenapa Pak Anies enggak bisa tegas? Makanya kalau saya bilang, Bapak terlalu baik," kata Retno kepada para awak media usai acara diskusi di Jakarta, Sabtu (13/12)
Menurut Retno, dalam sebuah teori kepemimpinan, menjadi pemimpin yang terlalu baik itu seharusnya dihindari. “Sikap terlalu baik itu kadang-kadang dalam sebuah kebijakan tak bisa dilakukan. Jadi seharusnya bapak mengambil sebuah kebijakan yang menyelamatkan semua,” katanya. (Baca juga:
Forum Guru Sebut Kurikulum 2013 Aneh)
Menurut
Retno Anies sebenarnya tak perlu khawatir dengan reaksi dan respon banyak pihak. Sebab sebenarnya banyak guru dan murid yang mendukung keputusannya untuk menghentikan kurikulum 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meski enggak populis juga tapi guru dan murid sebenarnya mendukung ini. Orang tua juga banyak yang mendukung," katanya.
Retno lantas mengkritik Anies yang masih menyisakan 6.221 sekolah yang berisikan hampir satu juta murid menerapkan kurikulum 2013. Ia sampai mengirimkan pesan singkat kepada Anies yang mengatakan bahwa secara substansi maupun filosofi banyak terjadi salah kaprah dalam kurikulum tersebut.
"Artinya kalau Pak Anies tahu ini adalah makanan yang tidak sehat, kenapa dimakan oleh anak yang di 6.221? Itulah kenapa kami terap bersikeras untuk dihentikan total," kata Retno. Ia berpikir Anies tidak perlu takut karena Anies punya kewenangan dan dirinya beserta FSGI akan mendukung penghentian total.
Menjawab kritikan itu, Anies menjawab bahwa keputusannya untuk menghentikan kurikulum 2013 lantaran tidak ingin melihat para murid menjadi konsep eksperimen yang belum teruji. Ia mengatakan bahwa Kepala Sekolah-lah yang paling tahu guru-guru dan murid-murid mereka.
"Jangan ditekan, beri ruang. Saya setuju dengan pernyataan Bu Retno tadi: Lihat kondisi guru, tanya kondisi guru, baru melakukan. Saya percaya mereka yang jadi guru itu datang dari panggilan hati," kata Anies.