Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Sosial merasa terbantu dengan semangat kebersamaan warga Barnjarnegara, Jawa Tengah, di tengah situasi sulit akibat bencana longsor yang mendera mereka. Padahal banyak di antara mereka yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.
"Mereka belum mengeluh. Jiwa gotong-royong mereka hebat, dan fisik mereka tangguh," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margo Wiyono, Senin (15/12), kepada CNN Indonesia. Ketegaran para pengungsi itu amat membantu petugas di lapangan sehingga penanganan di lokasi pengungsian berjalan lancar.
Menurut Margo, saat ini pengungsi bencana tanah longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, kekurangan selimut. Untuk itu Kemensos berupaya mendatangkan selimut dari Jakarta agar pengungsi tidak kedinginan di lokasi pengungsian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persediaan selimut dari Kabupaten Banjarnegara dan Provinsi Jawa Tengah sesungguhnya sudah disalurkan. Namun jumlah itu belum cukup. "Jadi kami dorong juga pengiriman selimut dari pusat," kata Margo.
Hingga hari ini, tercatat ada 1.742 jiwa pengungsi yang tersebar di 17 lokasi pengungsian. Beberapa titik yang dijadikan posko pengungsian ialah tempat-tempat publik puskesmas, tempat ibadah, kantor kecamatan, hingga tenda pengungsian yang didirikan petugas.
Petugas berupaya menangani pengungsi secara maksimal untuk meminimalisasi jumlah pengungsi yang sakit. Sebab setelah tiga atau empat hari di pengungsian, warga rentan sakit. Tim medis diminta untuk menjaga kesehatan pengungsi, terutama anak-anak. Salah satunya dengan memberikan penyembuhan trauma pada anak-anak.
Meski pengungsi tertangani baik, upaya antisipasi tetap dilakukan agar penderitaan warga di lokasi pengungsian tidak bertambah.
Akibat longsor yang terjadi Jumat sore (12/12) itu, puluhan orang belum ditemukan. Petugas dan relawan masih terus mencari puluhan korban yang hilang.
Korban tewas yang teridentifikasi saat ini tercatat 39 orang. Jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah mengingat masih banyak warga yang belum ditemukan.
Longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu. Sebanyak 105 rumah tertimbun longsor. Satu masjid dan sungai sepanjang 1 km rata dengan tanah. Sawah masyarakat seluas 8 hektare dan kebun palawija 5 hektare juga rusak parah.