Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan pencarian korban longsor Banjarnegara, Jawa Tengah, akan dilakukan sampai 19 Desember. Hingga siang ini, Senin (15/12), korban tewas yang ditemukan sebanyak 51 orang.
Menurut Sutopo, idealnya pencarian korban bencana adalah tujuh hari. Longsor menerjang Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jumat sore (12/12). Artinya sepekan setelahnya, yakni 19 Desember, pencarian korban bisa dihentikan.
"Setelahnya baru ditentukan bersama apakah mau dilanjutkan atau tidak. Bila warga masih berkeras untuk melanjutkan, kami siap," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai pukul 13.00 WIB hari ini, telah ditemukan 51 korban tewas, sedangkan korban hilang 57 orang. Dari 51 korban tewas, sebanyak 43 orang telah diidentifikasikan dan 8 lainnya masih dalam proses identifikasi.
"Ada dua orang yang tidak bisa dikenali karena mayatnya telah busuk dan tidak utuh," kata Sutopo. Sementara korban yang dapat dikenali sudah dibawa pulang dan dimakamkan oleh keluarga masing-masing.
Soal kerugian akibat longsor, pemerintah belum bisa mengungkapkannya karena masih dihitung.
Jawa memang daerah rawan longsor. "Longsor beda dengan banjir, karena variabelnya lebih kompleks," kata Sutopo.
Penyebab utama longsor Banjarnegara adalah faktor alam. Meski demikian faktor manusia juga berpengaruh. "Sudah tahu itu daerah rawan longsor, tetapi masih saja ada yang tinggal di sekitarnya," kata Sutopo.