REGENERASI PARPOL

Cyrus: Mega dan Ical Tak Layak Lagi Pimpin Partai

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 15:29 WIB
Pemimpin dianggap sebagai salah satu figur penting dalam partai politik.
Salah satu foto Aburizal Bakrie di kantor DPP Partai Golkar yang diturunkan, Selasa siang (9/12). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Regenerasi perlu dilakukan dalam tubuh partai politik di Indonesia. Pemimpin sebagai salah satu figur penting dalam partai politik menjadi subjek utama yang perlu diregenerasi. Terlebih untuk para pemimpin di empat partai politik besar di Indonesia, yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, dan Gerindra.

Pentingnya regenerasi oleh partai politik tercermin dalam hasil survei nasional regenerasi partai politik yang digelar Cyrus Network pada 1-7 Desember 2014. Survey Cyrus Network sendiri mengambil total 1.220 responden yang tersebar di 122 desa di 33 provinsi.

Dalam pemaparan hasil survei, Senin (15/12), disebutkan ada 80 persen responden yang menginginkan regenerasi pemimpin partai politik segera dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 41.2 persen responden yang memandang usia ideal (pemimpin partai) adalah usia 41-50 tahun. Sedangkan 37.8 persen memilih usia ideal untuk menjadi ketua partai politik adalah 51-60 tahun," ujar Hasan Nasbi Batupahat, Direktur Eksekutif Cyrus Network, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta.

Menariknya, temuan lanjutan hasil survei Cyrus Network tersebut mengungkapkan bahwa 48 persen responden menilai Megawati Soekarnoputri tidak layak lagi memimpin PDIP. Selain itu, ada 43 persen responden mengatakan hal yang sama terhadap posisi Aburizal Bakrie di Golkar.

Di lain sisi, kepercayaan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto dalam memimpin partainya masing-masing masih besar. Sebanyak 59 persen responden memandang SBY masih pantas menjadi Ketua Umum Demokrat. Sementara 68 persen responden menilai Prabowo masih layak memimpin Gerindra.

Hasan Nasbi mengatakan ada dua hipotesis yang lahir dari survei Cyrus. "Hipotesis kami pertama, Megawati dan Aburizal Bakrie melemah dukungannya karena mereka sudah lama (berkuasa) di partai. Sementara SBY dan Prabowo belum terlalu lama. Kedua, mulai tersedia tokoh-tokoh pengganti yang dianggap layak di PDIP dan Golkar. Sementara di Gerindra dan Demokrat belum ada (anggota) yang mampu menyamai kharisma atau kemampuan SBY dan Prabowo," tutur Hasan.

Dalam pemaparan hasil survei Cyrus tersebut, turut hadir J. Kristiadi dari CSIS, Marzuki Alie dari Partai Demokrat, Indra Jaya Piliang dari Partai Golkar, dan Eva Kusuma Sundari dari PDI Perjuangan.

Eva mengatakan Megawati didorong untuk maju lagi pada Rapat Kerja Nasional PDIP di Semarang beberapa waktu lalu, termasuk oleh Jokowi. “Siapa yang bisa membuat solid partai kalau bukan Bu Mega?” kata Eva menanggapi hasil survei Cyrus.

“Maka Megawati bersedia maju lagi (sebagai ketua umum) di Kongres 2015 sesuai hasil rekomendasi Rakernas kemarin,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER