Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta memastikan sendiri kesiapan ruangan yang akan ditempati wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat. Untuk menerima tamu, Ahok telah menyediakan sofa baru di ruangan Djarot.
Ahok mengatakan sebelum ruangan itu ditempati, ia bertanya langsung apa saja yang dibutuhkan Djarot di ruangannya. Ia lalu meminta kepada Biro Umum untuk memenuhi kebutuhan Wakil Gubernur.
"Sudah rapi!" kata Ahok saat melihat ruangan yang akan ditempati Djarot, Rabu (17/12). Sofa baru sudah diletakkan di bagian depan ruangan Djarot. Ahok mencoba menduduki sofa baru tersebut. Saking nyamannya, Ahok bergurau sofa tersebut bisa dipakai untuk tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati Belitung Timur ini teringat saat ia pertama kali menempati ruangan itu tahun 2012. Belum ada sofa saat itu. "Dulu saya masuk aja belum ada kursi," katanya. Waku itu ia bingung saat akan menerima tamu tanpa ada tempat duduk.
Oleh sebab itu ia memastikan sofa untuk ruangan Djarot sudah tersedia. Apalagi mantan Wali Kota Blitar itu berasal dari partai politik sehingga Ahok memperkirakan bakal banyak tamu yang diterima Djarot.
"Kalau saya dulu nonpartai, jadi yang penting bisa tampung anak-anak magang. Kalau Pak Djarot orang partai, jadi harus ada banyak sofa untuk terima tamu," katanya. Lebih jauh lagi, Ahok juga memastikan bahwa rumah dinas untuk Djarot juga sudah siap huni.
Hari ini Djarot akan resmi mendampingi Ahok memimpin ibu kota. Ahok sendiri yang akan melantiknya. Djarot dipilih Ahok setelah PDI Perjuangan, partai asal Djarot, merestui pilihan Ahok atas mantan Wali Kota Blitar dua periode itu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, seorang gubernur memiliki kewenangan untuk memilih dan melantik sendiri wakilnya.
Djarot sebelumnya memimpin Kota Blitar selama dua periode. Pengalaman birokrasi selama 10 tahun itulah yang membuat Ahok menjatuhkan pilihan pada Djarot. Djarot dinilai Ahok berhasil menata pasar dan pedagang kaki lima di salah satu kota di Jawa Timur itu.