Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Zaenal Abidin menilai rumah sakit swasta yang tidak bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akan menyesal di masa mendatang.
"Rugi kalau RS swasta tidak mau bekerja sama dengan BPJS," kata Zaenal saat konferensi pers DJSN di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12).
Menurutnya, bila dikelola dengan benar, maka rumah sakit dapat meraih keuntungan karena bekerja sama dengan BPJS. Bahkan dalam beberapa bulan semenjak digulirkannya BPJS, tidak sedikit rumah sakit swasta melakukan pembangunan dan penambahan fasilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada RS swasta yang kini malah menambah lantai gedung. Ternyata dananya dari hasil mengelola kesehatan orang-orang miskin dari program BPJS," katanya.
Ia menambahkan, meskipun dalam tahap awal implementasi BPJS menemukan banyak kendala, namun hingga saat ini tidak ada RS Swasta yang gulung tikar karena keikutsertaannya dalam BPJS. "Yang mengembirakan adalah RS swasta tersebut ternyata tidak mati."
Namun, menurut Zaenal, RS swasta sebaiknya segera terlibat dan mendukung penuh BPJS, karena ada kesempatan besar di masa mendatang. Pasalnya, jika kemudian program ini semakin baik dan kokoh tanpa diikuti RS Swasta lokal, bukan tidak mungkin malah RS asing yang melakukan implementasi program BPJS.
"Yang mengerikan adalah bila RS asing yang nantinya mengambil peran lebih besar untuk implementasi program BPJS. RS swasta harus berani ambil peran lebih besar," katanya.
Di sisi lain, ditambahkan anggota DJSN lainnya, Soeprayitno masih banyak RS swasta yang belum mendapatkan sosialisasi soal penerapan program BPJS. "Akibatnya, mereka memandang BPJS belum memberikan margin yang positif, padahal tidak," katanya.