GOLKAR TERBELAH

Habibie Jadi Inisiator Perdamaian Golkar

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 11:31 WIB
Sulitnya mencari jalan tengah untuk perdamaian dua kubu di Partai Golkar memaksa para sesepuh turun menyelesaikan konflik.
Mantan Presiden BJ Habibie saat menghadiri pertunjukan perdana film Pendekar Tongkat Emas di Jakarta, Jumat (12/12) malam. (Antara Foto/Julius Wiyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perseteruan yang tidak kunjung usai di Partai Golongan Karya memaksa para senior turun tangan. Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie pun terlibat menjadi inisiator untuk menjalin perdamaian antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

"Pak Habibie sudah bertemu dengan sesepuh, dan segera akan dilakukan pertemuan antara dua kubu," kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar kubu Ical, Akbar Tanjung kepada CNN Indonesia, Senin (22/12) yang enggan disebut memihak salah satu kubu demi kelancaran proses islah.

Menurut Akbar, meskipun kondisi Habibie tidak begitu fit, kerisauan akan hancurnya Golkar akibat dualisme kekuasaan di partai berlambang beringin itu membuat Habibie tidak bisa tinggal diam. Selain Habibie, para senior lain akan hadir dalam mediasi awal Januari 2015 nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan dengan sesepuh sudah dilakukan Pak Habibie. Rencana Desember ini tapi kemungkinan paling besar Januari 2015," ujar Akbar.

Rencananya para sesepuh yang dianggap netral seperti Cosmas Batubara dan mantan Kapolri Awaluddin Djamin turun membantu jalannya proses rekonsiliasi. Akbar berharap semakin cepat proses damai itu akan semakin baik buat Partai Golkar. Jika berlama-lama, kata Akbar, akan berdampak pada persiapan partai itu dalam pemilihan umum 2019 mendatang.

Oplosan dua kubu

Politisi Partai Golkar Hajriayanto Thohari menyatakan sepakat dengan pertemuan para sesepuh untuk menengahi perseteruan dua pihak. Soalnya damai menjadi pilihan terbaik jika melihat kemungkinan 'mengoplos' dua pengurus teras dari dua kepemimpinan, baik Agung dan Ical, sangat kecil.

"Kalau dikombinasi atau dioplos saya pesimis, ini kan bawa kepentingan masing-masing," kata Hajriyanto.

Hajriyanto mengusulkan Musyawarah Nasional (Munas) yang digagas oleh para sesepuh partai itu menjadi jalan masuk paling baik untuk mendamaikan Golkar. Senior partai dalam munas bersama, kata mantan Wakil Ketua MPR RI 2009-2014 ini, adalah para senior yang sudah terbebas dari kepentingan politik praktis.

"Saya kira Pak Habibie sangat pas untuk ini. Pak Awaluddin juga. Mereka netral dan tidak lagi memiliki kepentingan politik praktis," ujarnya.

Jika proses itu gagal, kata Hajriyanto, sangat mungkin sengketa partai itu berlanjut ke meja hijau. Tapi, kata Hajriyanto, sebagai sebuah partai besar dan tua, penyelesaian di luar internal partai akan sangat memalukan. Hal itu bisa meruntuhkan kredibilitas Partai Golkar dalam mengelola organisasi.

"Pengadilan itu panjang dan bertele-tele. Itu memperlihatkan kalau Golkar sebagai partai besar tidak bisa menyelesaikan masalah. Seperti partai baru saja," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER