Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kubu berseteru di Partai Golkar antara kepengurusan Aburizal Bakrie versus Agung Laksono hingga kini belum menemukan titik temu penyelesaian secara damai.
Meskipun telah menyiapkan juru runding sejak pekan lalu, namun hingga sejauh ini pertemuan dua kubu tidak kunjung terjadi. Kubu Ical mengutus MS Hidayat dan Sharif Cicip Sutarjo, sedangkan kubu Agung mengirim lima orang yaitu Agun Gunandjar, Andi Mattalatta, Yorrys Raweyai, Ibnu Munzir, dan Priyo Budi Santoso.
Politikus senior Partai Golkar Fahmi Idris berharap publik sabar akan agenda islah, meskipun belum bisa ditentukan kapan agenda pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam proses, yang sabar. Ini makan tempo, tidak bisa buru-buru," kata Fahmi yang menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Agung kepada CNN Indonesia, Senin (22/12).
Saat ditanya mengenai persyaratan apa saja yang harus dipenuhi kedua belah pihak untuk terjadinya islah, Fahmi enggan membeberkannya. Fahmi tak menepis adanya persyaratan yang diajukan kedua belah pihak. Namun baginya yang terpenting saat ini kedua kubu bertemu dulu di satu meja.
"Ada syarat pasti, tapi pada dasarnya yang paling penting adalah pertemuannya dulu. Dua pihak belum pernah bertemu," tegas Fahmi.
Sebelumnya, politikus Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo merasa pesimistis islah partai berlambang pohon beringin tersebut bisa selesai di Mahkamah Partai atau meja perundingan sebab masing-masing pihak merasa paling benar. Beredar kabar, kubu Ical lebih menginginkan jalan pengadilan ketimbang berdamai dan kembali bergabung dengan Agung cs.