Jakarta, CNN Indonesia -- Juru runding Aburizal Bakrie, Sharif Cicip Sutarjo, berpendapat Partai Golkar bisa bubar apabila perdamaian antara kubu Ical dan kubu Agung Laksono tak tercapai.
“Dua-duanya
deadlock kayak begini atau tidak diakui (kepengurusannya oleh pemerintah), maka partai ini bubar dong,” ujar Cicip di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (23/12).
Kedua kubu saat ini tengah berunding untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan yang terjadi di Golkar. Perundingan ditempuh karena Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak untuk mengesahkan kepengurusan salah satu kubu dan mengembalikan perselisihan Golkar untuk diselesaikan lewat mekanisme internal partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kubu Ical berpegang pada keputusan Menkumham yang mengakui kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional Riau 2009. Sementara kubu Agung menganggap kepengurusan hasil Munas Riau sudah demisioner dengan sendirinya saat Munas Bali dan Munas Ancol diselenggarakan.
"Demisioner itu artinya pengurus tidak boleh mengambil keputusan strategis, tetapi harus tetap bekerja," kata Cicip. Kepengurusan bekerja agar tidak ada kevakuman di tubuh Golkar.
Selama belum ada titik temu dalam perundingan dua kubu, maka masa depan Golkar suram. Lingkaran Survei Indonesia dalam rilis survei terbaru mereka memprediksi suara anjlok ke kisaran 8 persen.