Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri bertandang ke markas Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas soal tata kelola minyak dan gas. Ditemani rekan satu timnya, Chandra Hamzah, Faisal mengatakan datang ke KPK untuk berdiskusi soal pembenahan sektor Migas yang kini menjadi tanggung jawab pengawasannya.
"Kami ada agenda diskusi soal tata kelola Migas dengan pimpinan KPK," kata Faisal saat tiba di Gedung KPK, Rabu (24/12). "Nanti detailnya akan kami bahas dulu di dalam."
Faisal mengatakan, pertemuan dengan pimpinan KPK hanya sebatas diskusi dua arah untuk saling memberi masukan. Dia menampik datang ke KPK untuk melaporkan dugaan penyimpangan di sektor yang mereka awasi saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal Basri Cs sebelumnya telah mengungkap sejumlah nama perusahaan yang digandeng PT Pertamina (Persero) dalam pengadaan minyak impor oleh anak usahanya yakni Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
Dalam salah satu
bill of lading atau dokumen penerimaan barang impor (minyak) tercatat, Pertamina memiliki kerja sama dengan perusahaan trader minyak asal Singapura yakni Trafigura Pte Ltd dalam pengadaan bensin RON 88.
"Di sini (
bill of lading) jelas tertulis Pertamina masih impor RON 88. Dan saya itu bicara pakai data," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri di Jakarta, Selasa (23/12) malam.