Jakarta, CNN Indonesia -- Meski belum memastikan pesawat AirAsia QZ8501 mengalami kecelakaan, namun Tim SAR sudah menuju ke lokasi hilangnya pesawat rute Surabaya - Singapura itu. Pesawat juga dikerahkan di lokasi antara Pontianak dan Tanjung Pandan untuk melakukan pemantauan.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo, Minggu (28/12) mengatakan, setelah diputuskan pesawat hilang, krisis center segera dibentuk.
Krisis center ini dipimpin langsung oleh Djoko. Setelah diumumkan hilang pada pukul 07.55 WIB, tim segera bergerak. "Tim Basarnas tadi pagi sudah bergerak," kata Djoko saat memberi keterangan di Bandara Soekarno Hatta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Tim SAR, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga mengerahkan kapal dan navigasinya. "Akan berangkat pesawat untuk surveilance, kalau ada tanda pesawat di lokasi yang hilang kontak," kata Djoko.
Pesawat tersebut menempuh rute M635. Kondisi cuaca rute tersebut diketahui dalam keadaan berawan. Pesawat jenis Airbus 320 itu hilang kontak setelah pilot meminta izin untuk belok ke kiri menghindari awan tebal.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang terdri dari 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan satu bayi. Pilot pesawat ini adalah Iriyanto sementara kopilotnya Remi Emmanuel Plesel. Awak pesawat terdiri dari lima orang yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wimoyo Ari Pambudi, dan Saiful Rakhmad.
Pesawat tersebut berangkat 05.36 dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura. Pesawat terbang di ketinggian 32 ribu kaki. Sebelum hilang pesawat sempat minta naik di ketinggian 38 ribu kaki pada menara pengawas di Jakarta.