MASALAH KETENAGAKERJAAN

Nusron Wahid: Program Pemberdayaan ABK akan Berjalan Baik

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 15:40 WIB
Meski mendapat kritik keras serikat pekerja Anak Buah Kapal, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid optimis program pemberdayaan yang dijanjikannya akan berjalan baik.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyampaikan sambutannya pada acara serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, Jumat (28/11). Nusron berjanji akan menyelesaikan persoalan upah ABK Kapal Kwo Jeng hingga tuntas. (AntaraFoto/ Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, menegaskan program reintegrasi sosial untuk Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia korban kasus penipuan kapal tangkap ikan di Trinidad dan Tobago, Amerika Selatan, akan berjalan baik.  

"Saya telah memikirkan semua keperluan program ini dengan matang," kata Nusron saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (27/12).

Dia mengatakan pihak BNP2TKI akan mengupayakan program berupa budidaya jamur dan cabai rawit untuk mengganti upah ratusan ABK kapal Taiwan PT Kwo Jeng yang berlayar di Trinidad dan Tobago, Amerika Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami arahkan usaha macam-macam. Salah satunya yang sudah ketemu pendamping dan sistemnya, ya, budidaya jamur dan cabai rawit untuk memberdayakan ABK tersebut," kata Nusron.

Nusron kemudian menegaskan agar pihak ABK yang menjadi korban penipuan tidak berkecil hati dan pesimis atas keberlangsungan program tersebut. 


"Ya, dijalankan saja dulu. Wong belum jalan kok sudah takut," kata dia.

Lebih jauh lagi, Nusron mengatakan dirinya sudah memegang jaminan beberapa kelompok masyarakat yang akan menjadi pembeli pasti hasil budidaya tersebut.

"Kalau menawarkan alternatif pemberdayaan harus punya solusi jaminan pembeli juga," kata dia.

Nantinya, pemberdayaan tersebut akan dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat seperti Purwakarta, Subang dan Bandung. Program pemberdayaan tersebut, katanya, tidak hanya akan diterapkan pada ABK saja tetapi pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lain yang bermasalah.

"ABK hanya sebagian kecil. TKI bermasalah jumlahnya ratusan ribu," ujar Nusron.

Lebih jauh lagi, saat ini pihaknya tengah mencari kerjasama yang cocok untuk melakukan pemberdayaan pada TKI. Hal tersebut bisa berupa kerjasama di bidang industri pertanian, kelautan dan perikanan ataupun kreatif.

Sebelumnya, BNP2TKI mendapatkan kritik dari Forum Solidaritas Pekerja Indonesia Luar Negeri (FSPILN) atas penyelesaian kasus ABK Trinidad dan Tobago. Sebanyak 203 ABK Indonesia yang mayoritas berasal dari Jawa Tengah tersebut ditelantarkan dan tidak dibayar selama nyaris empat tahun lamanya bekerja akibat bangkrutnya perusahaan kapal Taiwan PT Kwo Jeng. 

Tak hanya persoalan upah, ABK tersebut juga mengaku mendapatkan penyiksaan fisik serta pelanggaran ketenagakerjaan dengan bekerja hingga 22 jam sehari. Umunya mereka direkrut dari wilayah Jawa Tengah melalui perusahaan penyalur tenaga ABK. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER