Surabaya, CNN Indonesia -- Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, menyatakan maskapainya siap untuk mengurusi seluruh keperluan keluarga penumpang QZ8501, yang sebagian kini sudah berkumpul di Surabaya, Jawa Timur.
“Mulai dari akomodasi dan transportasi, hingga dukungan agar (keluarga penumpang) mampu keluar dari kondisi krisis,” kata Sunu dalam jumpa pers di Bandar Udara Juanda Surabaya, Minggu malam (28/12).
Menurut Sunu, AirAsia sudah menghubungi seluruh keluarga penumpang yang tercatat dalam manifes penerbangan QZ8501. AirAsia juga menyediakan fasilitas lain dengan membuka jalur komunikasi bagi para kerabat penumpang QZ8501.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Sunu, pesawat QZ8501 yang lepas landas dari Bandara Juanda, pagi tadi, menuju Singapura, dalam kondisi layak terbang. Pesawat Airbus itu buatan tahun 2008 dan sudah mendapatkan perawatan terbaru.
Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji untuk memberikan fasilitas komunikasi kepada keluarga dan media. Bentuknya, kata Gubernur Jatim Soekarwo, adalah kemudahan informasi bagi keluarga dan kerabat penumpang AirAsia.
Dalam pernyataan resminya, AirAsia menyatakan jenis pesawat yang hilang kontak adalah Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC. Dalam pesawat tersebut terdapat dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik.
Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang lanjut usia. Sebanyak 149 penumpang memiliki kewarganegaraan Indonesia, 3 orang dari Korea Selatan, dan 3 lainnya berasal dari Prancis, Malaysia dan Singapura.