Jakarta, CNN Indonesia -- Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada 20 Januari hingga 10 Februari 2015. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut, curah hujan yang terlalu luar biasa bakal membuat ibu kota kewalahan menghadapi banjir.
"Makanya saya berdoa curah hujan jangan terlalu luar biasa. Kalau terlalu luar biasa, akan kewalahan meskipun pompa air sudah siap semua," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/12).
Meski demikian, Djarot memastikan, 142 pompa air siap mengantisipasi banjir di puncak musim hujan tersebut. Sejumlah titik aliran sungai yang perlu dinormalisasi juga telah dipantau oleh Djarot bersama para petugas di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siap. Aman semua dan kami tinggal mengecek pompa-pompa air yang mobile sehingga kalau ada genangan air di mana, pompa bisa mobile," kata Djarot.
Terkait normalisasi Kali Ciliwung, Djarot meminta bantuan awak media untuk memberi pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di bantaran kali akan pentingnya relokasi. Dalam menghadapi masyarakat, Djarot mengaku akan mengedepankan dialog.
"Pemerintah DKI tidak mungkin menyengsarakan dan menelantarkan masyarakat," katanya.
Dalam melakukan relokasi, Djarot menerangkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum. "Begitu ada lokasi yang sudah selesai (pembangunan) akan segera kami lakukan (relokasi)," ujarnya.
Koordinasi dengan wilayah di sekitar Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang juga bakal dilakukan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.