Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional mendapat uluran tangan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dua negara tersebut mendatangkan masing-masing satu pesawat dan kapal laut yang akan diterjunkan langsung ke area pencarian.
Kepala Basarnas FHB Soelistyo berharap hari ini bantuan dari dua negara tersebut langsung datang dan bisa bergabung dengan tim pencari di lapangan. Jika Korea Selatan mengirim sebuah pesawat pemantau, Amerika Serikat menyiapkan kapal yang selama ini sandar di Singapura.
Kapal ini menurut Soelistyo dilengkapi dengan dua helikopter. Selain itu kapal tersebut juga dilengkapi dengan teknologi sonar untuk mendeteksi benda di bawah laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini atau besok sudah bisa bergabung dengan kami tergantung kesiapan dari mereka," kata Soelistyo di Kantor Badan SAR Nasional, Jakarta, Selasa (30/12).
Selain dari dua negara ini, Badan SAR menurut Soelistyo juga sudah menerima tawaran bantuan dari beberapa negara. Tiongkok misalnya yang tengah menyiapkan dua kapal dan dua pesawatnya. Basarnas juga menyatakan menerima bantuan Tiongkok untuk mempercepat proses pencarian. "Yang penting begitu masuk ke area pencarian mereka koordinasi dengan kami," ujarnya.
Koordinasi sudah dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri terkait bantuan dari negara asing ini. Soelistyo mengakui saat ini Basarnas membutuhkan bantuan untuk mencari QZ8501 yang hilang sejak hari Minggu lalu.
Saat ini area pencarian sudah diperluas menjadi 13 sektor. Penambahan ini dilakukan setelah evaluasi dilakukan. Hari pertama area pencarian hanya empat sektor. Kemarin sektor pencarian ditambah menjadi tujuh sektor dan hari ini bertambah menjadi 13 sektor area pencarian.