AIRASIA DITEMUKAN

Polri Kumpulkan Sampel DNA Keluarga Korban QZ8501

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 09:43 WIB
Proses identifikasi korban dipusatkan di Surabaya yang menjadi kota asal mayoritas penumpang AirAsia QZ8501. Posko DVI Polri telah didirikan di Bandara Juanda.
Salah satu keluarga korban QZ8501 pingsan di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim identifikasi korban bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mengambil sampel DNA keluarga korban AirAsia QZ8501. Proses identifikasi korban akan dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur, karena mayoritas korban berasal dari kota itu. Posko DVI sudah didirikan di Bandara Juanda, Surabaya.

"Keluarga yang datang sudah kami minta (sampelnya). DNA bisa kami ambil dari rambut atau kuku," kata Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jakarta.

Proses identifikasi korban sesungguhnya juga bisa dilakukan menggunakan sidik jari korban. Namun itu agak sulit karena sidik jari korban dikhawatirkan sudah rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampel DNA dan sidik jari akan didokumentasikan dalam data antemortem yang bakal digunakan pada proses identifikasi. "Jadi bila suatu saat korban ditemukan, itu bisa dicocokkan," kata Sutarman.

Proses itu adalah standar operasi Tim DVI yang sudah berkali-kali menangani identifikasi korban kecelakaan seperti ini. Hal itu pula yang diterapkan pada kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak dan kecelakaan Malaysia Airlines MH17 di mana salah satu penumpangnya adalah warga negara Indonesia (WNI).

Usai menemukan jenazah di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12), Badan SAR Nasional menetapkan Landasan Udara Iskandar di Pangkalan Bun menjadi posko pusat evakuasi. Pasalnya, Lanud itu adalah bandara terdekat dari perairan tempat penemuan serpihan dan jenazah penumpang QZ8501.

Dari Pangkalan Bun, jenazah yang ditemukan kemudian akan ditempatkan di peti jenazah dan dibawa ke Surabaya untuk diidentifikasi.

Saat ini seluruh tim pencari gabungan dikerahkan ke Pangkalan Bun. Pencarian besar-besaran akan dilakukan di hari keempat ini, Rabu (31/12). Tiga jenazah ditemukan pagi ini, membuat total penemuan jasad menjadi enam.

Namun pencarian korban terkendala cuaca dan gelombang tinggi yang membuat helikopter yang belum bisa dioperasikan. Evakuasi dan pencarian saat ini mengandalkan kapal laut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER