AIRASIA DITEMUKAN

Tak Cuma Asuransi, AirAsia Janji Gelontorkan Beasiswa

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 09:47 WIB
Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko mengatakan pihak maskapai bakal membayarkan ganti rugi, bahkan siap gelontorkan dana pendidikan.
CEO AirAsia Tony Fernandes dan Presdir PT Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko di Bandara Juanda, Surabaya. (Reuters/Beawiharta)
Surabaya, CNN Indonesia -- Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko mengatakan pihak maskapai bakal membayarkan ganti rugi kepada para keluarga penumpang tanpa mempedulikan apakah penumpang membeli asurasi atau tidak. Hal itu, kata di, dilakukan lantaran AirAsia mencoba patuh pada peraturan menteri soal tanggung jawab angkutan udara.

“Kami akan ikuti sesuai dengan peraturan menteri,” kata Sunu saat berbincang dengan CNN Indonesia di Bandar Udara Juanda, Rabu (31/12).

Selain soal ganti rugi dan asuransi, kata Sunu, perusahaannya juga berjanji bakal menggelontorkan dana pendidikan berupa beasiswa bagi para penumpang yang masih memiliki anak yang berusia sekolah. “Semua proses itu akan diberikan dalam komunikasi yang lebih lanjut setelah segala proses evakuasi dan pencarian selesai dilakukan,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AirAsia, kata Sunu, juga melihat dan memperhitungkan semua dampak yang diterima keluarga korban atas musibah ini. “Kami ikuti peraturan pemerintah,” katanya.

Soal sistem asuransi yang selama ini merupakan pilihan seperti lazimnya penerbangan Low Cost Carrier, Sunu belum memutuskan kelanjutan sistem itu. Namun, ia yakinkan ada tim khusus yang akan mengkaji sistem yang sudah berjalan selama ini. “Semua dalam musibah ini bakal menjadi pembelajaran bagi kami,” katanya.

Sebelumnya, CEO AirAsia Group Tony Fernandes memastikan PT Indonesia AirAsia akan mendesak perusahaan asuransi yang digunakan untuk melindungi penerbangan QZ8501 guna mencairkan seluruh hak yang dimiliki keluarga penumpang pesawat nahas tersebut.

“Asuransi untuk penumpang akan kami berikan sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia,” ujar Tony di Posko Penanganan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (29/12).

Tony kembali menegaskan penyesalannya atas peristiwa hilangnya pesawat Airbus A320-200 yang dioperasikan Indonesia AirAsia pada Minggu (28/12) kemarin pagi.

Menurut Tony, perusahaan yang dirintisnya tersebut memiliki standar keselamatan yang tinggi meskipun dikenal sebagai maskapai yang melayani penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC).

“Tidak ada yang bisa menjamin 100 persen keselamatan suatu penerbangan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Selama 13 tahun terakhir, kami selalu menerapkan standar keselamatan yang tinggi dalam bisnis kami,” ujar Tony.

Sementara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memastikan pemerintah akan melakukan banyak sekali kajian ulang atas standar keselamatan penerbangan yang berlaku bagi seluruh maskapai di Indonesia, tidak hanya dari sisi teknis perawatan dan pengecekan kelaikan pesawat.

“Tujuannya supaya faktor keselamatan menjadi makin baik,” ujar Jonan tanpa merinci langkah yang akan dilakukan pemerintah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER