Jakarta, CNN Indonesia -- Proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 difokuskan di Selat Karimata bagian selatan dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pagi ini, Rabu (31/12), TNI AU baru menurunkan dua pesawat udara untuk menyisir wilayah perairan tersebut.
Kedua pesawat yang diturunkan TNI AU adalah Hercules C-130 dan Boeing 737-200 AI. Pesawat udara lainnya belum dapat memulai operasi evakuasi jasad dan serpihan pesawat karena faktor cuaca buruk di lokasi pencarian. (Baca:
Pangkalan Bun Hujan Deras, Hercules TNI AU Kembali ke Halim)
Pencarian korban dan puing-puing pesawat pada hari keempat pencarian ini akan melibatkan 26 pesawat udara jenis rotary dan fix wing. Selain itu, sebanyak 42 kapal laut juga siap membantu proses pencarian dan evakuasi korban beserta serpihan QZ8501.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pasukan udara dan laut, terdapat pula personel TNI Angkatan Darat yang membantu operasi di Pangkalan Bun. Total ada 670 personel AD yang bersiaga di wilayah pencarian di selat Selat Karimata dan Pangkalan Bun.
Badan SAR Nasional telah menyiapkan 168 peti jenazah di Pangkalan Bun. Jenazah yang ditemukan di perairan akan mulai dievakuasi ke posko evakuasi di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun.
Selasa kemarin (30/12), tiga jenazah ditemukan. Hari ini tiga jasad lain kembali ditemukan, terdiri dari satu wanita dan dua pria. (Baca:
Tiga Jasad Ditemukan, Satu Berpakaian Pramugari)
Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak pada Minggu pagi (28/12). Pesawat tersebut membawa dua pilot, empat awak kabin, seorang mekanik, dan 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan satu bayi. Dari jumlah itu, 149 warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya berasal dari Perancis, Malaysia, dan Singapura.