Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur telah menyiagakan sedikitnya 60 tim medis dan paramedis untuk mengidentifikasi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang serpihannya ditemukan, Selasa lalu (30/12). Tim tersebut dikumpulkan dari 39 Polres di Jawa Timur dan 11 Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Indonesia yang telah memiliki pengalaman mengidentifikasi jenazah.
"Yang sudah pernah melakukan kegiatan ini yang kami panggil. Sementara ada grup lain yang siap merapat ke sini untuk back up kami," kata Koordinator Ante Mortem Ajun Komisaris Besar dr. Ony Swasono saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu pagi (31/12).
Ony memastikan, tim medis dan paramedis di RS Bhayangkara sebagai pusat identifikasi korban telah siap menerima berapa pun jumlah jasad yang datang. Namun dia belum mendapatkan memastikan kapan jasad itu akan tiba di Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada informasi bahwa hari ini akan ada jasad yang tiba. Tetapi itu bukan informasi A1, bukan informasi yang pasti. Kami sifatnya hanya menunggu saja," ujar Ony.
Tim medis yang telah disiagakan terdiri dari spesialis forensik, antropologi forensik, psikologi forensik, dan ahli Deoxyribonucleic Acid (DNA). Mereka bakal bekerja untuk memastikan data jasad yang diperoleh dari keluarga sesuai dengan jenazah yang diidentifikasi.
"Total akan ada sekitar tujuh orang yang merupakan ahli, dan lima orang paramedis untuk mengidentifikasi satu jenazah. Kami akan mencari penyebab korban meninggal," katanya.
Ony juga menjelaskan, hingga hari ini, Rabu, total telah ada 92 keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang memberikan keterangan ante mortem kepada tim medis di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Puluhan keluarga lainnya juga diharapkan segera memberi keterangan kepada tim.
Keterangan yang dibutuhkan tim medis adalah ciri-ciri fisik dari para penumpang. Di antaranya berupa umur, tinggi badan, jenis kelamin, rambut, bentuk wajah, tanda lahir, tahi lalat jika ada, dan penjelasan mengenai rekam medis sebelum terbang.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 bertolak dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi (28/12). Pesawat mengangkut sebanyak 155 penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan satu orang bayi. Awak pesawat adalah pilot Kapten Irianto, Co-Pilot Remi Emanuel, empat awak kabin, serta seorang teknisi.
Namun pada pukul 06.17 WIB, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara lalu lintas udara. Pencarian segera dilakukan. Pada Selasa lalu (30/12), Badan SAR Nasional (Basarnas) secara resmi mengumumkan temuan sejumlah jasad dan serpihan pesawat AirAsia di perairan di sekitar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.