Jakarta, CNN Indonesia -- Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang baru saja diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, tak hanya mengaku baru mengetahui soal pelantikannya sebelum pukul 12.00 WIB siang tadi, namun ternyata juga mengaku belum menyusun divisi yang akan dikepalainya itu.
Begitupun dengan jumlah orang yang akan direkrutnya sebagai bagian Staf Kepresidenan, Luhut mengaku belum mengetahui siapa-siapa saja yang akan dimintanya bergabung dalam divisinya itu. "Saya detail belum tahu karena saya juga diberi tahu jam 12.00 siang tadi," kata Luhut kepada wartawan beberapa saat setelah dilantik di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).
Luhut mengatakan, dia meminta waktu beberapa hari ke depan untuk mempertimbangkan dan memilih siapa saja yang akan menjadi bagian dari divisinya. "Setelah itu saya akan bisa bicara dan komentar lebih banyak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga memaparkan, tugas penting untuk posisinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan adalah membantu presiden dalam melaksanakan tugas sesuai dengan nomenklatur. "Untuk mempercepat penerjemahan keinginan dari Bapak Presiden," kata Luhut.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 148/P/2014 tentang pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan, Luhut resmi menduduki jabatannya dan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya setara dengan menteri. Luhut dilantik oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Luhut juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan Jokowi. Dia turut bergabung dalam tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Pemilihan Presiden 2014, beberapa bulan lalu. Kala itu, Luhut melepas jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.