Surabaya, CNN Indonesia -- Polda Jawa Timur resmi mengumumkan hasil identifikasi tim forensik untuk satu jenazah perempuan. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Komisaris Besar Budiono menyebut, jenazah itu bernama Hayati Lutfiah Hamid.
Proses identifikasi berlangsung sejak pukul 10.30 WIB hingga 13.00 WIB, Kamis (1/1).
"Jenazah dengan label B0001 telah teridentifikasi sesuai dengan manifes (penumpang pesawat) dengan nama Hayati Lutfiah Hamid. Yang bersangkutan teridentifikasi dengan dua metode, metode primer dan sekunder," ujar Budiyono di Rumah Sakit Bhayangkara, Kompleks Polda Jatim, Surabaya, Kamis.
Melalui metode primer, Budiyono menjelaskan, tim menemukan kesamaan data antara ante mortem dan post mortem. Identifikasi dilakukan melalui sidik jari jenazah yang sesuai dengan sidik jari yang diperoleh tim ante mortem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim juga menggunakan metode sekunder terdiri dari sejumlah spesialis forensik. "Adanya operasi
sectio (operasi sesar) yang masih tampak. Informasi yang diperoleh ante mortem dari keluarga juga sama," kata Budiyono.
Lebih lanjut, tim medis menemukan data yang memperkuat hasil identifikasi tersebut berupa properti di tubuh jasad beruap sebuah kartu identitas bertuliskan Hayati Lutfiah. Dalam identitas tersebut tertera alamat di Sidoarjo.
"Properti lain dari perhiasan kalung dengan inisial nama yang bersangkutan, gelang, dan lain-lain, yang diakui keluarga sebagai milik korban," ujarnya.
Nama Hayati tercatat sebagai salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang bertolak dari Surabaya menuju Singapura, Ahad pagi (28/12). Pesawat itu hilang kontak dan ditemukan pada Selasa lalu (30/12) di Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dalam manifes penumpang, tercatat 162 orang turut dalam penerbangan pukul 05.35 WIB tersebut.
(rdk/sip)